Jumat 04 Jan 2013 08:29 WIB

TKI Indramayu Enam Tahun Hilang Kontak

Rep: Lilis Handayani/ Red: Setyanadivita Livikacansera
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Foto: Antara/Ismar
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu sudah enam tahun hilang kontak sejak bekerja di Kuwait.

Pihak keluarga sangat berharap kepada Pemerintah untuk membantu menemukan dan memulangkan sang pahlawan devisa ke Tanah Air.

Adapun TKI itu bernama Rina (22 tahun), warga Desa Dadap Blok SD II RT 01/07, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Dia diberangkatkan menjadi TKI ke Kuwait oleh PT Nurafi Ilman Jaya, Jakarta,  pada September 2006.

Orang tua kandung Rina, Kasta (57 tahun) dan Sureh (53 tahun), menjelaskan, setelah tujuh bulan keberangkatannya ke Kuwait, tepatnya pada 4 Mei 2007, Rina memberi kabar kepada keluarga melalui surat. Dalam suratnya itu, Rina menginformasikan, dirinya telah bekerja di majikan laki-laki bernama Syafi Sahid Al Rasidi dan majikan perempuan bernama Jamila.

Mendapat surat tersebut, pihak keluarga kemudian membalas dengan mencantumkan nomor telepon seluler. Mereka berharap, Rina bisa berkomunikasi dengan keluarga melalui telepon seluler. Namun ternyata, hingga kini Rina tak pernah lagi memberikan kabar apapun kepada keluarga.

''Kami juga tidak bisa menghubungi Rina lagi,'' tutur Kasta (4/1).

Kasta dan Sureh pun beberapa kali mendatangi rumah sponsor atau calo yang memberangkatkan Rina. Setelah itu, Sureh  diantar pihak sponsor untuk melapor ke PT Nurafi Ilman Jaya di Jakarta.

''Tapi sampai sekarang tetap belum ada kepastian kabar mengenai Rina,'' tutur Sureh.

Sureh mengaku, karena tak kunjung ada kepastian mengenai kabar Rina, dia pun nekad meminta bantuan kepada banyak paranormal untuk melacak keberadaan Rina. Tak tanggung-tanggung, uang yang dikeluarkannya untuk meminta bantuan kepada banyak paranormal itu sudah mencapai Rp 16 juta.

''Uang itu saya peroleh dari anak saya yang lain yang bekerja di Panama sebagai nelayan,'' kata Sureh.

Setelah semua usaha itu tak membuahkan hasil, Kasta dan Sureh akhirnya mendatangi Posko Pengaduan TKI/TKW DPC SBMI Indramayu. Mereka berharap ada jalan keluar untuk menemukan Rina.

Ketua DPC SBMI Indramayu, Juwarih, menyatakan, akan berusaha mengadvokasi kasus Rina. Pihaknya pun akan mendatangi sejumlah instansi terkait, seperti PPTKIS, Disnakertrans Indramayu, BNP2TKI serta ke Kementrian Luar Negeri. N lilis

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement