REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI--Sejumlah sopir angkutan travel dan pengguna kendaraan mengeluhkan pengaturan masuk ke kapal feri di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan. Pengaturan dinilai kacau, sehingga merugikan mereka.
Kekacauan pengaturan masuk kendaraan ke dalam kapal feri yang berlayar melintasi Selat Sunda menuju Pelabuhan Merak Banten itu, kata beberapa pengemudi angkutan travel di Bakauheni, Sabtu (24/11), masih terus berlangsung sampai sekarang.
Beberapa sopir travel dari Bandarlampung tujuan Jakarta, mengungkapkan pada Sabtu dini hari sekitar pukul 00.15 WIB, kendati sudah antre lebih dulu di depan untuk masuk kapal feri KMP Munic 1, ternyata tidak bisa lagi masuk kapal.
Lantaran petugas memberi kesempatan kendaraan lain masuk lebih dulu oleh petugas pengatur di kapal itu. Akibatnya sopir salah satu perusahaan travel terkenal di Lampung itu menjadi emosional, sampai memaksa masuk dengan membiarkan mobil yang dikemudikannya berada pintu masuk kapal itu.
Sopir yang mengaku sudah bolak-balik membawa penumpang melintasi Bakauheni-Merak itu, sempat marah-marah kepada para petugas yang mengatur masuk kendaraan ke kapal itu.
Dia mempertanyakan kenapa kendaraan yang datang dan antre belakangan terutama angkutan barang, justru bisa masuk duluan.
Sedangkan dia yang sudah antre duluan--bahkan sebelum kapal yang akan dinaiki merapat--malah tidak kebagian tempat lagi di dalam kapal.
Sempat terjadi insiden saling adu otot antara petugas pengatur kendaraan ke kapal dangan sopir travel yang tetap memaksa masuk, dan minta kendaraan yang antre belakangan tapi bisa masuk duluan, untuk dikeluarkan lagi dari dalam kapal itu.
Petugas keamanan dan pengelola Pelabuhan Bakauheni itu pun turun tangan untuk menenangkan dan mencoba meminta salah satu kendaraan pengangkut hasil bumi yang sudah di atas kapal dapat memundurkan kendaraannya dan keluar dari kapal itu.
Namun, pengemudi pengangkut pisang itu enggan mengeluarkan kembali kendaraannya.
Nyaris terjadi insiden karena kapal tak bisa menutup pintunya, akibat angkutan travel yang pengemudinya emosional, membiarkan saja kendaraan itu berada di jembatan penghubung untuk masuk ke kapal.
"Bagaimana mengaturnya para petugas itu, saya sudah jelas-jelas antre duluan malah tidak bisa masuk kapal yang sudah penuh muatan kendaraannya itu," ujar sopir travel tersebut.