REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Warga yang menjadi korban banjir di wilayah Baleendah Bandung perlu diberikan tempat khusus. Tempat ini diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan trauma bagi anak-anak yang menjadi korban banjir.
"Lokasi khusus untuk trauma healing, terutama bagi anak-anak korban banjir yang berada di pengungsian sangat diperlukan,’’ kata Andi ZA Dulung, ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial, dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (20/11) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Andi juga meminta adanya perhatian khusus kepada para balita, ibu hamil dan lansia yang menjadi korban banjir dan longsor. Ia berharap distribusi bantuan bisa dilakukan secara cepat dan tepat sasaran.
"Terutama yang perlu diperhatikan adalah balita, ibu hamil dan para lansia,’’ ujarnya.
Andi meminta agar penanganan korban bisa dilakukan secara cermat di lokasi pengungsian. Saat ini para korban banjir masih mengungsi di gedung serba guna Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Saat mengunjungi lokasi pengungsian, Andi memberikan sejumlah bantuan kepada para korban banjir dan longsor Baleendah. Secara simbolis Andi memberikan bantuannya kepada Agus Solehaddin. Agus adalah warga kelurahan Baleendah yang rumahnya terendam air setinggi 2,5 meter sejak Ahad malam lalu.
Lebih lanjut Andi juga meminta kepada Tagana bisa turut membantu penanganan bencana ini secara efektif.
"Tagana sebagai relawan bencana berbasis masyarakat hendaknya bisa membantu masyarakat melakukan evakuasi, mendirikan dapur umum di lokasi pengungsian dan membantu membersihkan longsor yang sampai sekarang masih menimpan rumah warga di Soreang dan Ciwidey ini," pintanya.