REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menteri BUMN Dahlan Iskan mengharapkan kinerja PT PLN Persero pada semester II-2012 lebih baik dibandingkan dengan semester pertama tahun ini yang mencatatkan penurunan laba bersih 99,7 persen menjadi Rp 31,08 miliar.
"Tapi kita lihat enam bulan ke depan harus lebih bagus," kata Dahlan ketika ditemui usai Rapim di kantor pusat PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Jakarta.
Ia menyebutkan penurunan laba bersih PLN ini semata-mata disebabkan oleh kerugian kurs dan penerapan perhitungan laporan keuangan internasional (International Financial Reporting Standard/IFRS).
"Masalah sistem perhitungan saja, karena ada perubahan dan rugi kurs," katanya.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji menambahkan penurunan drastis ini terutama akibat adanya kerugian selisih kurs mata uang asing, yang umumnya berasal dari translasi aset dan kewajiban moneter perusahaan dalam mata uang asing.
Kondisi ini juga disebabkan oleh meningkatnya beban usaha dalam enam bulan pertama 2012 sekitar 8 persen menjadi Rp 94,7 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp86,7 triliun.
"Meningkatnya beban usaha ini karena peningkatan konsumsi bahan bakar dan pelumas serta pembelian tenaga listrik untuk memenuhi peningkatan permintaan listrik dari masyarakat," paparnya.
Kenaikan beban usaha ini, menurut Nur, juga karena adanya peningkatan penyusutan akibat meningkatnya jumlah aset perseroan.