Selasa 10 Jul 2012 11:42 WIB

Dahlan: Rp 150 Miliar untuk Bangun RS Buruh

Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Foto: Antara/Noveradika
Menteri BUMN Dahlan Iskan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Keberpihakan terhadap hak-hak buruh di Indonesia ternyata bukan hanya sekadar ilusi, Buktinya, sebuah rumah sakit akan dibangun, yang hanya diperuntukkan untuk para buruh. Biaya rumah sakit yang berkisar Rp 150 miliar tersebut akhir tahun ini akan dibangun di Bekasi, Jawa Barat.

"Waktu itu Presiden minta supaya dibuatkan rumah sakit untuk buruh, jadi, saya langsung minta Ibu Dokter Rahma (Direktur RS Pelni) untuk buatkan konsepnya," kata Dahlan saat ditemui usai Rapim di RS Pelni, Jakarta, Selasa (10/7).

Dahlan menambahkan kunjungan ke RS Pelni sekalian untuk melihat konsep bangunan rumah sakit untuk buruh tersebut.

Menurutnya tujuan didirikannya rumah sakit buruh ini mengingat jumlah buruh di Indonesia cukup banyak yang tersebar di sentra-sentra buruh dan untuk meringankan kehidupan kaum buruh, khususnya buruh yang mendapatkan jadwal kerja malam. "Rumah sakit untuk TNI saja ada, masa untuk buruh tidak ada," tuturnya.

Ia mengakui rumah sakit itu akan berada di bawah manajemen RS Pelni. Konsep pembangunan rumah sakit baru akan selesai dalam dua hingga tiga pekan ke depan. dan untuk dana pembangunan berasal dari hibah Jamsostek Persero.

"Rumah sakit untuk buruh akan dibangun di Bekasi karena sentra buruh ada di Bekasi juga. Setelah Bekasi, akan dibangun di Tangerang," ungkapnya.

Rumah sakit yang berdiri di lahan seluas lima hektar itu akan memiliki 200 kamar. Nantinya, di lahan tersebut akan dibangun juga perumahan untuk buruh oleh Kementerian Perumahan Rakyat. "Sebelah rumah sakit akan dibangun perumahan untuk buruh. Tanahnya cukup," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Dahlan juga mengomentari lingkungan RS Pelni, Jakarta, yang bersih. Ia meminta manajemen RS Pelni untuk merawat taman agar terlihat lebih asri. "RS Pelni ini saya lihat bersih di lahan seluas 6,5 hektar. 'Gede' juga ternyata," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement