REPUBLIKA.CO.ID, KELAPA GADING -- Pagi itu asap pekat terlihat mengepul dari lantai tujuh gedung Mal Artha Gading. Tak lama kemudian sirine berbunyi keras dari sebuah mobil di depan gedung mal.

Ratusan orang berhamburan keluar gedung, serta ratusan petugas bersiaga mengarahkan para pengunjung dan karyawan Mal Artha Gading ke suatu tempat.

Sementara itu di lantai tujuh ada sejumlah orang yang terjebak api, lalu petugas dengan sigap mengevakuasi korban dengan teknik rapling menggunakan tali.

Petugas medis yang sudah siap siaga di bawah, langsung membawa korban dengan menggunakan ambulans. Setidaknya itulah suasana Simulasi Evakuasi Kebakaran Gedung Tinggi di Mal Artha Gading, Rabu (13/6).

Kegiatan tersebutmerupakan simulasi tanggap kebakaran yang dilakukan Mal Artha Gading dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta.

Dalam kegiatan tersebut disetting seolah-olah terjadi kebakaran di lantai tujuh gedung Mal Artha Gading. Sekitar seribu karyawan dilibatkan dan dievakuasi keluar gedung. Sedangkan petugas yang diterjunkan oleh pihak Mal Artha Gading sebanyak 260 orang .

General Manajer Mal Artha Gading, Irwanto Arsad mengatakan, simulasi tersebut dilakukan untuk menguji kesiapan, baik dari pihak Mal Artha Gading dan Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penanggulangan Bencana.

"Tujuannya win-win solution. Damkar bisa melakukan uji coba, sedangkan dari kami sendiri bisa menyiapkan petugas, karyawan, dan pengunjung agar secara mental tidak panik jika ada kebakaran," ujarnya.

Sementara itu dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta menurunkan sebanyak 23 mobil pemadam kebakaran dan mobil pendukungnya yang merupakan gabungan dari lima wilayah DKI Jakarta. Selain itu 250 petugas dikerahkan dalam simulasi tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika