Senin 16 Apr 2012 19:25 WIB

Muara Alami Pendangkalan, Nelayan Menganggur

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Chairul Akhmad
Nelayan Indramayu (ilustrasi).
Foto: sapulidinews.com
Nelayan Indramayu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Seluruh muara sungai di Kabupaten Indramayu yang langsung menuju laut, mengalami pendangkalan.

Namun, kapal keruk yang dimiliki Pemkab Indramayu ternyata hanya satu. Akibatnya, nelayan tidak bisa melaut karena kondisi itu menyebabkan kapal mereka terjebak di tengah muara.

Berdasarkan pantauan, pendangkalan muara yang parah itu salah satunya terjadi di Desa Tegal Agung, Kecamatan Karangampel.

Endapan lumpur yang terjadi di muara tersebut telah membuat sekitar 120 unit kapal nelayan desa setempat tak dapat keluar dari muara. "Kondisi ini sudah terjadi sejak sebulan yang lalu," ujar salah seorang nelayan setempat, Sugana, Senin (16/4).

Sugana mengungkapkan, karena kapal tak dapat keluar dari muara, maka otomatis nelayan tidak bisa melaut untuk mencari ikan. Dia menyebutkan, setiap kapal memiliki anak buah kapal (ABK) rata-rata 12 orang per kapal. Dengan demikian, diperkirakan ada 1.440 orang nelayan yang kini terpaksa menganggur.

Sugana mengatakan, tidak adanya aktifitas melaut telah membuat nelayan kehilangan penghasilan. Untuk memenuhi hidup sehari-hari, dia dan banyak nelayan lainnya yang terpaksa berhutang ke warung makanan.

Hal senada diungkapkan nelayan lainnya, Warsita. Dia mengatakan, pendangkalan muara itu telah membuat nelayan kecil sangat kesulitan. Ia mengaku pernah berusaha memaksakan diri melaut dengan cara mendorong kapal melewati muara yang dangkal.

Namun akibatnya, kapalnya malah terjebak di tengah-tengah muara. Selain tetap tak dapat melaut, dia dan teman-temannya malah dibuat repot karena harus menjaga kapal dan seluruh peralatan di dalamnya. "Kalau ditinggalkan begitu saja, kami takut peralatan yang ada di dalam kapal malah hilang," ujar Warsita.

Sementara itu, terhentinya aktivitas nelayan dalam mencari ikan, telah membuat transaksi pelelangan ikan di tempat pelelangan ikan (TPI) Mina Jaya Desa Tegal Agung berhenti total. Bahkan, sejumlah pengurus TPI terlihat hanya bercengkrama dan bermain catur di TPI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement