Rabu 04 Apr 2012 14:13 WIB

BBG akan Disubsidi Rp 1.000

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Hazliansyah
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas di jalan Rawamangun, Jakarta Timur.  (Foto: Aditya Pradana Putra/Republika)
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas di jalan Rawamangun, Jakarta Timur. (Foto: Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowadigdo mewacanakan subsidi sebesar Rp 1.000 untuk bahan bakar gas (BBG). "Dari harganya Rp 4.500, saya sarankan dijual seharga Rp 3.500 dengan subsidi Rp 1.000 oleh pemerintah," katanya saat ditemui, Rabu (4/4).

Menurutnya, ini akan menjadi solusi sementara agar masyarakat segera beralih ke BBG. "Kalau BBM belum naik, tapi kita tetap jual Rp 4.100 tetap susah bersaing BBG ini dengan premium," jelasnya.

Nantinya, ia mengaku jika harga BBM bersubsidi sudah naik, usulan untuk menaikkan BBG bisa dibahas lagi. Ia mengatakan subsidi bisa diambil dari anggaran untuk energi yang sudah disetujui DPR sebesar Rp 225 triliun. Subsidi ini juga berlaku untuk pembuatan converter kit (alat koversi dari BBM ke BBG). Ia menuturkan pihaknya mewacanakan agar biaya pembuatan alat ini, ditanggung sebagian oleh pemerintah.

Dari harga converter kit sebesar Rp 12 juta, sebesar Rp 6 juta mungkin saja ditanggung masyarakat dengan pinjaman dari bank. Sementara sisanya, berasal dari subsidi tak cuma pemerintah semata, tapi juga Pertamina dan juga perusahaan pembuat converter kit.

Sementara itu anggota komisi VII DPR RI Satya W Yudha mengaku usulan ini sulit direalisasikan tahun ini. "Baru bisa dibahas September nanti, saat pembahasan RAPBN 2013," katanya.

Masalahnya, anggaran untuk energi sebesar Rp 225 triliun sudah menjadi undang-undang (UU). Dan di dalam UU tersebut tidak ada aturan untuk menyubsidi BBG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement