Jumat 30 Mar 2012 23:31 WIB

Jelang Tengah Malam, Demonstran dan Polisi Siap 'Perang'

Rep: Amri Amrullah / Red: Chairul Akhmad
Ratusan petugas kepolisian berusaha menghalau para pengunjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (30/3). Demo menolak kenaikan BBM akhirnya berlangsung ricuh.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Ratusan petugas kepolisian berusaha menghalau para pengunjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (30/3). Demo menolak kenaikan BBM akhirnya berlangsung ricuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Toleransi yang diberikan pihak kepolisian kepada demonstran hingga ada keputusan rapat paripurna ditanggapi serius kedua belah pihak.

Polisi dan pihak demonstran siap berhadap-hadapan hingga tengah malam apabila keputusan paripurna mengenai diterima atau ditolaknya kenaikan harga BBM keluar.

"Walau hingga tengah malam dan besok pun kita akan bertahan hingga ada keputusan," ujar juru bicara demonstran dari serikat buruh, Jayadi, kepada ROL, Jumat (30/3).

Tantangan dari pihak demonstran ini pun dilayani oleh pihak kepolisian. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, pun memastikan anggotanya siap bertahan walau hingga tengah malam. "Ya, kita tunggu saja hingga ada keputusan paripurna," ujarnya.

Walau keputusan paripurna tersebut keluar hingga tengah malam sekalipun, dan dipastikan keputusan paripurna ini akan sangat alot.

Bahkan, kepastian itu sudah disampaikan Wakil Ketua DPR-RI, Priyo Budi Santoso, Kamis (29/3) kemarin, ketika menerima perwakilan demonstran saat unjuk rasa. "Keputusan paripurna ini dipastikan sangat alot," ujar Priyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement