REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Uni Eropa menginginkan perundingan kerja sama ekonomi dalam kerangka perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) antara Indonesia dan UE bisa dimulai tahun 2012. "Dalam perspektif kami sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk memulai negosiasi, dengan apa yang sudah dihasilkan oleh Kelompok Visi dan pekerjaan lapangan yang sudah dilakukan," kata Direktur Operasional External Action Service UE, David O'Sullivan, setelah bertemu dengan sejumlah tokoh bisnis Indonesia.
Ketua Delegasi/Duta Besar UE, Julian Wilson mengatakan, pihaknya siap memulai perundingan kalau pemerintah Indonesia sudah siap. "Jadi sekarang ini tergantung pada pemerintah Indonesia," kata dia.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi juga mengharapkan perundingan kemitraan ekonomi komprehensif RI-UE bisa dimulai tahun ini supaya bisa lebih cepat selesai. "Tanpa negosiasi, kapan kita bisa mulai ambil manfaat," katanya.
O'Sullivan memperkirakan perundingan kemitraan ekonomi komprehensif antara UE dan Indonesia nantinya bisa berjalan cepat karena sudah dipersiapkan cukup matang. "Negosiasi kerja sama perdagangan biasanya perlu waktu beberapa tahun, saya pikir dengan semua yang sudah dilakukan ini bisa cepat. Kita tidak bisa membuat kesimpulan tanpa memulai. Jadi mari kita mulai perundingan sekarang," katanya.
Harapannya, kalau perundingan cepat selesai maka kedua belah pihak bisa segera memanfaatkan potensi kerja sama yang lebih besar dalam kerangka perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif. UE berharap perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif bisa membuka peluang peningkatan investasi perusahaan-perusahaan Eropa di Indonesia.
Alasannya, meski hingga saat ini UE merupakan investor paling besar kedua di Indonesia setelah Singapura, pangsa investasi langsung negara-negara kawasan itu ke Indonesia sendiri baru 1,4 persen dari nilai investasinya ke seluruh Asia.