Kamis 23 Feb 2012 21:52 WIB

PPP Tegaskan Belum Tentukan Capres

Lambang PPP
Foto: warta-rakyat.com
Lambang PPP

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menegaskan partainya belum menentukan calon presiden 2014. Kuatnya dukungan terhadap mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di arena Musyawarah Kerja Nasional I PPP, baru sebatas aspirasi.

"Aspirasi dari daerah itu merupakan masukan bagi DPP. Tapi, peta mengenai pencalonan presiden belum terlihat, Belanda masih jauh," kata Suryadharma menegaskan sambil bercanda, Kamis (23/2).

Menurutnya, persoalan capres yang akan diusung PPP di pilpres mendatang belum dibahas secara serius. Halaqah yang digelar Majelis Syariah juga sebatas menentukan kriteria capres.

Sebagai ketua umum PPP, Suryadharma pun mengaku belum berani mendeklarasikan diri sebagai capres, karena untuk mengusung capres dari internal, PPP harus meningkatkan jumlah kader dan kursi di DPR sebagai salah satu modal politik.

Dikatakannya, PPP akan menunggu waktu yang tepat dalam menentukan capres/cawapres yang akan diusung karena kristalisasi politik di Indonesia belum kuat.

Selain itu, PPP akan menetapkan seorang capres dengan melihat popularitas dan elektabilitas yang bersangkutan.

"Hal ini baru akan kelihatan menjelang pilpres nanti," katanya.

Sementara itu dalam rekomendasinya, Majelis Syariah PPP meminta kepada DPP PPP untuk meningkatkan konsolidasi dan bekerja keras agar dapat mengusung calon pemimpin nasional dari kader internal partai.

Ketua Majelis Pertimbangan DPW PPP Jawa Timur, KH Anwar Iskandar, saat membacakan rekomendasi itu menyebutkan, sebagai partai yang berasas Islam, PPP harus mampu memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dalam memilih pemimpin bangsa yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma syariah.

Oleh karena itu, dengan konsolidasi dan kerja keras, diharapkan PPP dapat mengusung calon pemimpin dari kader internal yang memenuhi kriteria demi kemaslahatan umat.

"Tapi, jika realitas politik tidak memungkinkan, maka PPP bisa berkoalisi dengan partai lain atau mendukung calon dari partai lain dengan mempertimbangkan beberapa kaidah fiqhiyah," ujar Gus War-sapaan akrab KH Anwar Iskandar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement