REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat meletus sebanyak 27 kali selama Februari 2012.
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi Suparmo di Bukittinggi, Jumat, menyebutkan, letusan hanya menyemburkan abu vulkanik. "Sejauh ini setiap kali meletus hanya mengeluarkan abu vulkanik. Mudah-mudahan untuk seterusnya letusan yang terjadi tidak disertai semburan lahar," katanya.
Menurut dia, dari 27 kali letusan yang terjadi hanya tercatat satu kali tercatat sangat kuat yaitu pada Minggu (5/2) sekitar pukul 17.39 WIB dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter dari puncak gunung.
Dari catatan alat seismograf, selain letusan gunung juga mengeluarkan sebanyak 23 kali hembusan, 15 kali vulkanik dangkal, sebanyak tujuh kali gempa tektonik lokal dan sembilan kali gempa tektonik jauh. Dia meminta warga yang tinggal di kaki gunung untuk tetap waspada dan mematuhi larangan mendaki sampai 3 kilometer dari puncak gunung.
Sejak gunung mengalami peningkatan aktivitas pada 3 Agustus 2011, PVMBG telah memasang seismometer dan satu digital analog di ketinggian 2.000 meter di Nagari Batu Palano dan satu alat lainnya ditempatkan pada ketinggian 1.500 meter di Nagari Lasi.
Sejak 3 Agustus 2011 gunung itu hampir tiap hari mengeluarkan letusan, hembusan, tektonik jauh, tektonik lokal, vulkanik dalam, vulkanik dangkal serta abu vulkanik. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Gunung Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun luar Sumatera Barat.
Akses ke Gunung Marapi cukup mudah dengan jalur pendakian dimulai dari Kotobaru, Tanahdatar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika