Selasa 18 Oct 2011 19:34 WIB

Angkringan Sambut Kirab Pengantin Habis Diserbu Warga

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Sebanyak 200 angkringan yang menyediakan berbagai makanan dan minuman gratis di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk menyambut kirab pengantin Gusti Kanjeng Ratu Bendara dan Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara, Selasa, habis diserbu warga.

Usai kereta pengantin putri bungsu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X melewati kawasan Malioboro, angkringan yang disediakan panitia berisi nasi kucing, gorengan, aneka makanan, dan minuman langsung habis diserbu kalangan warga di sekitar wilayah Yogyakarta yang menonton kirab.

Kalangan pedagang angkringan yang dilibatkan berasal dari berbagai titik di Kota Yogyakarta, terutama di kawasan Malioboro dan sekitarnya. Mereka memakai pakaian tradisional seperti blangkon atau lurik sebagai bentuk apresiasi mereka atas pernikahan putri bungsu Sultan.

Pedagang angkringan di kawasan Malioboro, Marijo (34) mengaku gembira karena gerobak angkringan dan isinya diborong panitian sebesar Rp500 ribu. "Saya menyiapkan 59 nasi kucing dan 120 gorengan, termasuk air teh yang dibungkus puluhan plastik," katanya yang berjualan angkringan sudah 12 tahun.

Panitia tidak hanya menyewa penjual angkringan untuk menyediakan makanan menyambut kiran pengantingan putri Keraton Yogyakarta, namun penjual nasi dikawasan Malioboro diborong disewa panitia. "Saya menyediakan 150 nasi bungkus untuk diberikan kepada kalangan masyarakat yang menonton kirab pengantin di sepanjang kawasan Malioboro. Saya diberi uang Rp600 ribu untuk menyediakan nasi bungkus dan teh dalam plastik," kata Tumini (41) penjual nasi di kawasan Malioboro.

Rombongan pengantin Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat GKR Bendara dan KPH Yudanegara yang diarak dari keraton menuju Bangsal Kepatihan harus membelah lautan manusia yang sudah menutup jalan yang dilalui mempelai.

Iring-iringan rombongan mempelai yang akan melakukan resepsi di Bangsal Kepatihan tersebut dipimpin oleh bergada prajurit keraton. Kedua mempelai menaiki Kereta Jong Wiyat yang berada dibarisan kedua iring-iringan kereta. Keduanya mengenakan kebaya warna merah marun dengan rias paes ageng jangan menir.

Masyarakat langsung bertepuk tangan dan kemudian melambaikan tangan kepada kedua mempelai saat mereka melintas. Di dalam kereta yang berbentuk terbuka tersebut, kedua mempelai terus membalas salam kepada seluruh masyarakat yang telah rela berdesak-desakan untuk melihat pengantin dari dekat.

Sejumlah masyarakat bahkan rela naik ke tiang lampu antik atau menaiki pagar, menaiki sepeda motor atau naik ke atap gedung dengan tujuan mampu melihat jalannya kirab dengan lebih baik. Di belakang kereta yang membawa kedua mempelai terdapat sejumlah iring-iringan kereta dari keluarga, di antaranya Kereta Kyai Permili, Kyai Roto Biru, Kyai Kus Cemeng, dan Kyai Kus Ijem. Iring-iringan kirab tersebut kemudian ditutup oleh barisan prajurit berkuda yang berjumlah 20 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement