Senin 01 Aug 2011 11:20 WIB

Dongkrak Kesejahteraan TKI, Pemerintah Beri Edukasi Perbankan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kemenaker Trans dan Bank Indonesia sepakat untuk menjalin kerjasama dan koordinasi tentang penyelenggaraan edukasi keuangan. Edukasi diberikan dalam rangka pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan Menaker Trans Muhaimin Iskandar dan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Jakarta, Senin (1/8). Muhaimin mengatakan kesepakatan ini merupakan upaya untuk mensinergikan potensi yang dimiliki dalam menyelenggarakan edukasi keuangan untuk pemberdayaan TKI.

"Peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganya perlu dilakukan melalui edukasi keuangan guna meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan perencanaan keuangan serta pemanfaatan produk dan jasa keuangan dan perbankan secara bijaksana," katanya.

Dengan edukasi yang baik, lanjut Muhaimin para TKI dapat memanfaatkan penghasilan selama bekerja dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian mereka, dapat meningkatkan kesejahteraanya dan keluarganya melalui perencanaan keuangan dan pilihan produk serta jasa keuangan sesuai kebutuhannya.

"Para TKI beserta keluarganya harus paham, mengerti dan dapat melaksanakan perencanaan keuangan sehingga TKI dan keluarganya terbiasa mengelola tabungan, pinjaman kredit ataupun remitansi," katanya.

Muhaimin mengharapkan, kerjasama ini bisa berlanjut seperti dengan pemberian bantuan kredit murah dan mudah untuk TKI serta pendidikan dan pemanfaatan penghasilan melalui remitansi untuk bisa menjadi wirausahawan baru dalam meningkatkan kehidupannya.

Sementara itu, Darmin mengatakan edukasi keuangan dan perbankan bagi TKI ini perlu disiapkan. Selain memberikan sumbangan bagi keluarga dan daerahnya juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian makro, seperti cadangan devisa.

Menurut dia, potensi TKI di luar negeri yang jumlahnya 44.421 terlihat dari nilai remitansi yang sampai Mei mencapai 577 juta dolar AS, yang berada di kawasan Asia 57,5 persen terutama Malaysia, 40,3 persen dari Timur Tengah dan Afrika dan 2,1 persen dari Eropa dan Amerika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement