REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Produsen vaksin nasional PT Bio Farma (Persero) menggandeng guru biologi tingkat SMP dan SMA dalam memasyarakatkan pentingnya imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit dan virus berbahaya.
"Edukasi dasar terkait vaksin dan imunisasi sangat penting di masyarakat, guru biologi merupakan salah satu pemangku kepentingan yang memiliki peran potensial untuk sosialisasi imunisasi dan vaksinasi," kata Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Rahman Rustan, di Bandung, Senin.
Ia mengatakan, sebagai perusahaan vaksin dan antisera satu-satunya di Indonesia, PT Bio Farma menggelar seminar khusus bagi guru biologi sekaligus mendorong agar pengetahuan dan edukasi vaksin dan imunisasi masuk menjadi kurikulum pendidikan di Indonesia.
Imunisasi merupakan suatu upaya meningkatkan kekebalan tubuh dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh sehingga bisa tahan terhadap penyakit yang tengah mewabah.
Kegiatan yang digelar dalam rangka Hari Hepatitis Sedunia dan HUT ke-121 PT Bio Farma itu juga dihadiri oleh orang tua siswa, Palang Merah Remaja, serta perwakilan OSIS se-Bandung Raya
Tampil sebagai pembicara Sekretaris Komite Ahli Imunisasi Indonesia Juliatisari Sundoro, Kadisdik Jabar H Oji Mahroji, Direktur Pemasaran Sarimudin Sulaeman, Kepala Divisi Surveillance Herman Jalinus.
"Target kegiatan ini diharapkan bisa memperkenalkan PT Bio Farma serta meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait vaksinasi dan imunisasi yang ke depan semakin dibutuhkan," kata Rahman Rustan.
Imunisasi di Indonesia dilakukan sejak 1956 dan hasilnya negara ini berhasil bebas penyakit cacar pada 1974. Namun demikian perlu terus dilakukan peningkatan kualitas kekebalan masyarakat yang lebih tinggi lagi.
"Sosialisasi, pelaksanaan dan optimalisasi imunisasi tidak hanya tugas pemerintah, namun juga tergantung peran masyarakat dalam mendukung program itu," kata Rahman.
Kepala Humas PT Bio Farma Nurlela menyebutkan program sosialisasi imunisasi kepada insan akademik tersebut dilakukan dalam rangka program tanggung jawab sosial perusahaan atau "Corporate Social Responsibility" (CSR).
"Diharapkan rangkaian sosialisasi imunisasi ini bisa mentransfer pengetahuan tentang imunisasi untuk disebarkan kepada masyarakat melalui siswa, orang tua siswa serta pemangku kepentingan lainnya," kata Nurlela.