Jumat 15 Apr 2011 15:23 WIB

PBNU Kutuk Pemboman di Kota Wali

Said Agil Siradj
Said Agil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj berduka cita dan mengutuk tindakan pengeboman yang terjadi di Masjid Mapolresta Cirebon, pada saat salat Jumat, 15 April 2011.“Ini adalah bukti kelemahan intelijen kita. Dan yang lebih memprihatinkan lagi ini terjadi di Kota Cirebon yang terkenal sebagi Kota Wali,” kata Kang Said di Jakarta.

Said juga sudah menginstruksikan seluruh elemen NU Cirebon untuk bergerak dan mengusut tuntas kasus ini. “Sebagai orang kelahiran Cirebon, saya mengajak masyarakat Cirebon baik Muslim maupun non-Muslim untuk bersatu melawan terorisme dan radikalisme. Karena dalam kondisi dan atas nama apapun tindakan pengeboman tidak bisa dibenarkan,” tambah  Said.

Menurutnya, dari serangkaian kasus yang terus terjadi hingga hari ini, muncul kesan pembiaran. Penanganan yang dilakukan aparatur pemerintah selama ini cenderung reaksioner.

"Dari hari ke hari kasus bom terus menerus terjadi. Hal itu memunculkan dugaan ketidakseriusan pemerintah dalam menangani kasus terorisme dan radikalisme secara sungguh-sungguh," katanya.

Di Cirebon, Kuningan, dan sekitarnya, katanya, ada beberapa komunitas yang mengajarkan radikalisme dan mencaci maki ajaran NU yang selama ini sudah mapan. "Ini adalah teror teologi yang tinggal sedikit lagi menjadi tindakan teror. Saya minta yayasan-yayasan yang didanai oleh Arab diawasi secara penuh," tambahnya.

sumber :
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement