Selasa 18 Feb 2020 14:38 WIB

Kasus Kebakaran di Bantul Meningkat Selama 2019

BPBD Bantul mencatat kasus kebakaran yang terjadi di Bantul selama 2019 meningkat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas Pemadam Kebakaran memadamkan api. BPBD Bantul mencatat kasus kebakaran yang terjadi di Bantul selama 2019 meningkat. Ilustrasi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Pemadam Kebakaran memadamkan api. BPBD Bantul mencatat kasus kebakaran yang terjadi di Bantul selama 2019 meningkat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Kasus kebakaran yang terjadi di Bantul selama 2019 meningkat dibanding kejadian selama 2018. Keterangan ini disampaikan Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto.

"Tahun lalu (2019) karena musim kemarau cukup panjang, untuk kejadian kebakaran peningkatannya cukup signifikan," katanya di Bantul, Selasa.

Baca Juga

Berdasarkan data kejadian kebencanaan di BPBD Bantul, kebakaran selama 2019 ada sebanyak 227 kasus. Sedangkan pada 2018 terjadi 208 kasus kebakaran.

Dwi mengatakan meningkatnya kejadian kebakaran di wilayah Bantul dikarenakan beberapa faktor. Di antaranya akibat kelalaian manusia (human error) dalam pemakaian listrik di rumah hingga berakibat korsleting dan menimbulkan percikan api.

"Paling sering karena kelalaian manusia terkait dengan pemakaian listrik yang ada di rumahnya. Jadi kebiasaan masyarakat kita itu terkait colokan listrik. Satu dipakai bersama menyalakan berbagai elektronik, ini yang menyebabkan potensi kebakaran tinggi," jelas Dwi.

Selain itu, kata dia, terkait kebakaran lahan terjadi karena masyarakat masih sering melakukan pembakaran sampah dedaunan kering di lahan. Namun mereka meninggalkan sampah yang terbakar begitu saja dan tidak menyadari bahwa api merembet ke lahan sekitarnya.

"Masih ada budaya membakar sampah. Padahal sebetulnya membakar sampah itu merupakan larangan karena selain menyebabkan polusi udara tidak sehat, juga potensi kebakaran cukup tinggi. Ini yang masih menjadi kebiasaan masyarakat kita," katanya.

Karena itu berbagai upaya mencegah terjadinya kebakaran baik yang menimpa rumah maupun lahan perlu terus dilakukan dengan sosialisasi ke masyarakat. Termasuk melatih kesiapsiagaan petugas pemadam kebakaran agar respons semakin cepat ketika ada laporan kebakaran.

"Sosialisasi akan terus kita lakukan untuk meminimalisir potensi kejadian kebakaran. Walaupun semakin tahun kemampuan sarana prasarana pemadam kita semakin lengkap, tapi kita berharap itu bukan menjadikan kebakaran semakin bertambah, tapi semakin berkurang. Ini yang harus kita pahamkan ke masyarakat," ujar Dwi.

Terkait dengan kejadian kebakaran pada 2020 hingga pertengahan Februari, BPBD mencatat ada hampir 20 kasus. "Rata-rata karena kelalaian manusia, misalnya tidak sengaja meninggalkan kompor masih menyala dan pemakaian listrik tidak wajar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement