Sabtu 19 Mar 2011 18:11 WIB

Suryadharma Ali : Ahmadiyah Lebih Baik Dibubarkan, Daripada Dibiarkan

Rep: rahmat santosa basarah/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JOGYAKARTA--Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menegaskan bahwa terkait Ahmadiyah, pilihannya hanya dua. Dibiarkan atau dibubarkan.

''Baik dibubarkan atau dibiarkan, keduanya sebenarnya tidak menyelesaikan masalah.  Dibiarkan tidak menyelesaikan masalah, dibubarkan juga bukan berarti masalah selesai,'' tegas Suryadharma dalam pidato politiknya saat membuka Muswil VI PPP wilayah Jogyakarta di Jogyakarta Sabtu (19/3).

''Tapi kita sebagai umat, sebagai bangsa diminta berhitung. Mana masalah yang lebih ringan, mana manfaat yang lebih besar. Saya memilih (Ahmadiyah) dibubarkan,'' tambah Suryadharma yang juga Menteri Agama.

Dikatakan Suryadharma, mengapa pihaknya lebih memilih Ahmadiyah dibubarkan, karena beberapa alasan. ''Jelas kalau dibubarkan, masalah juga akan timbul, tapi bisa kita selesaikan secara nasional,'' ungkap Menag. Alasan lainnya menurut Suryadharma, pihaknya tidak ingin membiarkan masyarakat masuk dalam kesesatan. Alasan ketiga pembubaran Ahmadiyah adalah untuk mencegah masyarakat yang sudah terlanjur sesat untuk kembali ke jalan yang benar.

 

Namun diakui Suryadharma,walau pihaknya memilih Ahmadiyah untuk dibubarkan, namun kewenangan pembubaran bukan pada Kementerian Agama. Menurutnya, kewenangan ada pada Kemendagri. ''Untuk sisi pencabutan badan hukumnya, kewenangan di kemenkumHAM. Kemudian untuk sisi ajarannya, kewenangan ada di Kejakgung,'' tandas Menag.

Suryadharma juga menegaskan bahwa MUI juga berperan untuk menentukan apakah Ahmadiyah Islam atau bukan. ''Ini kewenangan MUI untuk melakukan kajian apakah Ahmadiyah Islam atau bukan. ''Kemudian mengambil keputusan bahwa itu sesat menyesatkan supaya kemudian dibubarkan,'' papar Suryadharma.

Menurutnya, menyusul kasus Ahmadiyah di Cikeusik beberapa waktu lalu, Menag telah mengusulkan alternatif lain. ''Yaitu lepaskan atribut Islam dan menjadi sekte tersendiri,'' tegas Menag.

Diakui Menag bahwa pikiran-pikiran pembubaran Ahmadiyah mendapat tantangan besar. 'Yaitu dari pihak-pihak yang menyuarakan kebebasan beragama dan HAM. ''Padahal ini bukan masalah kebebasan beragama dan bukan masalah pelanggaran HAM. Tapi justru mereka telah mengacak-acak Islam dan mengacak-acak Alquran,'' tegas Suryadharma.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement