Selasa 22 Mar 2011 14:25 WIB

Wapres Pelajari Tawaran Ekonomi Waperdam Suriah

Wapres Boediono dan Yopie Hidayat (kanan)
Foto: primaironline.com
Wapres Boediono dan Yopie Hidayat (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengatakan akan mengkaji tawaran ekonomi Wakil Perdana Menteri Suriah Bidang Ekonomi Abdullah Al Dardari. Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat mengatakan, hal ini diungkapkan Wakil Presiden Boediono saat menerima Wakil Perdana Menteri Waperdam) Suriah Abdullah di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (22/3).

"Indonesia sangat berminat mendalami proposal itu dan mengambil langah-langkah tindak lanjut. Tidak ada satupun alasan untuk tidak punya hubungan yang tidak erat," kata Yopie menirukan Wapres Boediono dalam pertemuan itu.

Yopie mengatakan, dalam pembicaraan kedua pejabat negara tersebut, Waperdam Suriah menawarkan peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara karena keduanya terletak di wilayah yang strategis. Suriah merupakan negara yang menjadi penghubung Timur Tengah, Turki dan juga Iran. Sedangkan Indonesia, menurut Suriah menjadi pintu utama masuk ke Asia Tenggara.

"Suriah mengajak Indonesia menjadi strategic partnership dan menawarkan preferensial free trade agreement (perjanjian perdagangan khusus) mengingat posisi strategsi masing-masing negara," kata Yopie.

Selain itu, Suriah juga menawrakan beberapa proyek investasi di negara tersebut. Suriah siap untuk mendukung investor dari Indonesia yang ingin berinvestasi. Suriah telah berbicara dengan Kamar Dagang Indonesia dan menawarkan tiga proyek diantaranya proyek air dan petroleum. Selain itu juga proyek Indofood.

Yopie menambahkan, Suriah juga menawarkan kepada Indonesia pendirian Universitas Petroleum untuk menciptakan para ahli petroleum. Suriah menyadari, banyak tenaga teknik asal Indonesia yang bekerja di perusahaan perminyakan Timur Tengah. Sedangkan kebutuhan akan teknisi perminyakan sangat tinggi. "Mereka menawarkan Petroleum University kepada kita," kata Yopie.

Dalam kunjungan tersebut, Waperdam Abdullah juga berkeinginan untuk mempelajari keberhasilan Indonesia dalam mengalihkan subsidi ke bantuan langsung tunai (BLT). Sementara itu, dalam pertemuan yang berlangsung selama 30 menit tersebut, Waperdam Suriah didampingi oleh beberapa pejabat negara itu selain para pejabat kedutaan besar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement