REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan keprihatinannya atas bencana gempa bumi 8,9 Skala Richter (SR) yang diikuti tsunami yang melanda Jepang pada Jumat (11/3) siang. Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/3), mengatakan Presiden Yudhoyono berharap bencana alam tersebut tidak menyebabkan korban jiwa ataupun korban luka-luka.
"Ini sangat serius dan Presiden berharap tidak terjadi korban jiwa atau korban luka-luka," ujar Julian.
Presiden pun, lanjut dia, berharap pemerintah dan warga Jepang bisa mengatasi situasi sulit tersebut. Julian mengatakan pemerintah saat ini belum memutuskan untuk mengirimkan bantuan ke Jepang.
"Kita masih menunggu perkembangan akurasi dari peristiwa tersebut. Karena, memang banyak estimasi dan perkembangan-perkembangan tentang gempa dan juga tentang korban," katanya.
Mengenai Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang, menurut dia, masih terus dilakukan pendataan dan verifikasi oleh Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo. Julian memastikan sampai saat ini belum ada informasi tentang WNI di Jepang yang menjadi korban gempa dan tsunami.