REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI, Bambang Soesatyo, menyatakan, yang paling ditunggu publik termasuk partainya sekarang adalah ada atau tidaknya kepastian soal 'reshuffle' kabinet.
"Mengenai peringatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang adanya anggota koalisi yang 'mbalelo', itu bukan sesuatu yang baru," kata Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar itu, Rabu. Sebab sebelumnya, menurut dia, banyak kader Partai Demokrat yang sudah menyuarakan hal itu, malah menjadikan "reshuffle" (perombakan) kabinet sebagai alat teror bagi anggota parlemen yang partainya jadi anggota koalisi.
"Pernyataan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu bukan sesuatu yang baru. Yang paling ditunggu adalah kepastian 'reshuffle'. Kan itu hak prerogatifnya sebagai presiden," tandas anggota Komisi III DPR RI itu.
Bagi Bambang Soesatyo, pernyataan SBY itu hanya mengeskalasi suasana politik setelah keruh pascagagalnya usulan Hak Angket Mafia Pajak DPR, meski telah diperjuangkan mati-matian oleh Fraksi Partai Golkar, Fraksi PKS dan lain-lain.
"Mestinya, ketidaknyamanan presiden atas dinamika koalisi dilokalisir di dalam sekretariat gabungan koalisi," ujarnya.
Kalau Presiden SBY sudah membuat keputusan final, termasuk 'reshuffle' kabinet, demikian Bambang Soesatyo, barulah itu diumumkan ke publik, sehingga tak terkesan hanya berwacana serta menebar eskalasi kekeruhan politik.