REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Indonesia meyakini proses transisi di Mesir dapat berjalan dengan baik, bahkan mampu menghantarkan Mesir sebagai negara yang demokratis, lebih maju dan lebih kuat. Hal ini dinyatakan untuk menyikapi keputusan yang dinanti-nanti masyarakat Mesir, yakni mundurnya Husni Mubarak dari posisinya sebagai Presiden Mesir pada Jumat, (11/2).
Demikian disampaikan oleh Menteri Luar Negeri, Marty M. Natalegawa, atas nama Pemerintah RI, dalam rilisnya kepada wartawan, Sabtu (12/2). Ia juga mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh bangsa Mesir yang telah mampu mengatasi tantangan yang dihadapi saat ini. “Pemerintah Indonesia berkeyakinan, sesuai pilihan rakyat Mesir, hal ini akan mengawali bergulirnya proses transisi demokrasi yang damai dan inklusif yang mengikutsertakan seluruh elemen bangsa Mesir,” katanya.
Pemerintah Indonesia, menurut Marty, juga mempercayai bahwa Mesir akan tetap memainkan peran penting di kawasan, termasuk dalam mendorong proses perdamaian di Timur Tengah. Selain itu, Marty memastikan, tali persahabatan yang selama ini telah terjalin antara kedua negara dapat terus berkembang dan akan semakin ditingkatkan.
Sebagai negara yang telah mengalami masa transisi demokrasi, seperti yang sering dikatakannya, Indonesia siap berbagi pengalaman Indonesia dalam melakukan proses reformasi, transisi demokrasi dan transformasi sistem politik. “Indonesia pun, akan selalu berada di sisi Mesir dalam upaya bangsa Mesir menuju transisi yang demokratis serta dalam upaya bersama mewujudkan perdamaian yang langgeng di Timur Tengah,” tutupnya.