REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- Analis politik Universitas Diponegoro Semarang Mochamad Yulianto memperkirakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap berada di luar pemerintahan meski ada peluang kadernya menjadi anggota kabinet bila presiden melakukan perombakan kabinet dalam waktu dekat ini.
"Saya kira PDIP tetap oposisi karena faksi idealis populis di bawah Ketua Umum PDIP Megawati lebih dominan dibandingkan kubu Taufiq Kiemas yang lebih pragmatis," katanya di Semarang, Kamis, mengomentari wacana perombakan kabinet.
Menurut dosen FISIP Undip tersebut, PDIP berpeluang memasukkan kadernya ke kabinet dalam waktu dekat bila Presiden SBY akhirnya mengganti beberapa menteri dari partai koalisi yang kinerjanya dinilai tidak memuaskan, namun hal itu bakal menjadi reaksi keras di akar rumput.
Ia mengatakan, Megawati, seperti tercermin dalam pidato politiknya belum lama ini, tidak akan mengorbankan jati diri dan haluan PDIP sebagai partai populis-kritis dengan membiarkan partainya masuk ke dalam kekuasaan.
"Apalagi mayoritas arus di bawah juga menghendaki PDIP tetap berada dalam posisi seperti sekarang ini, oposisi," kata Yulianto.