Jumat 03 Dec 2010 00:07 WIB

Yogyakarta Istimewa atau Merdeka!

Rep: Rosyid Nurul Hakim/ Red: Budi Raharjo
Sultan HB X, ilustrasi
Sultan HB X, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Warga Yogyakarta tampaknya sedang marah pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pangkal persoalannya, apalagi kalau bukan soal keistimewaan Propinsi itu.

Sejumlah elemen masyarakat dari Kawula Ngayogyakarta Hadiningrat pun sampai menuntut permintaan maaf Presiden SBY karena telah mengeluarkan pernyataan bahwa sistem monarki di Yogyakarta bertabrakan dengan konstitusi dan demokrasi.

Pemerintah memang berniat memangkas keistimewaan Yogyakarta yang salah satunya menggusur peran Sultan Yogyakarta sebagai gubernur. Usulan amandemen UU yang mengatur DIY pun sudah dibuat pemerintah dan tinggal menunggu diajukan ke DPR.

Tak hanya menuntut permintaan maaf, dalam aksinya di depan Gedung Agung itu, sejumlah peserta aksi menggunakan seragam tradisional prajurit Kraton. Demonstran yang lain, tampak membawa poster dengan beragam tulisan.

Di antara bunyi poster itu, 'SBY Presiden Soyo Ora Cetho!' (SBY presiden yang semakin tidak jelas), 'Jogja Istimewa Atau Merdeka!!', dan 'Tidak Butuh Demokrasi Ala Kebo'.

Selain itu, dibentangkan pula spanduk bertuliskan 'Selamat Datang di Wilayah Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat'. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement