Sabtu 27 Nov 2010 22:00 WIB

Padat Karya Merapi Bakal Serap 17 Ribu Tenaga Kerja

Rep: Indah Wulandari/ Red: Siwi Tri Puji B
Merapi
Foto: bbc.co.uk
Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-Program Cash for Work di Jawa Tengah dan Yogyakarta ditargetkan menyerap 17 ribu tenaga kerja selama 10 hingga 15  hari ke depan. Kegiatan ini diharapkan mampu memulihkan dan mempertahankan lapangan kerja masyarakat terdampak bencana Merapi.

"Pemerintah pusat telah membentuk tim pemulihan ekonomi masyarakat yang juga berkantor di Yogyakarta," papar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Sabtu (27/11). Menurutnya, tim ini untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat yang tiba-tiba kehilangan daya beli, untuk diberi kesempatan bersama-sama melakukan kegiatan padat karya.

Pemerintah sendiri menetapkan Program Cash for Work (padat karya) dijalankan hingga 31 April 2011 untuk empat kabupaten (Magelang, Klaten, Boyolali dan Sleman) terdampak bencana Merapi di Jawa tengah dan DI Yogyakarta. Diperkirakan,ada 17 ribu orang yang bakal diberdayakan hingga 15 hari mendatang.Bentuk kegiatan padat karya ini diserahkan kepada masing-masing kementerian dan lembaga yang pro rakyat dengan pendanaan bersumber dari APBN.

Menurut Deputi Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarat Sujana Royat, sekaligus Ketua Tim Pemulihan Ekonomi Masyarakat, timnya bertugas mendorong masyarakat mendapatkan pendapatan tunai. “Terutama pengungsi, setelah mereka mendapat jaminan hidup berupa beras dan lauk pauk serta hunian sementara, mereka juga butuh usaha dan kerja,” jelasnya.

Sebelumnya, Program Cash for Work sudah diluncurkan untuk membantu petani salak di Desa Srumbung. Sekitar 2.500 hektar salak pondoh, sebagai aset ekonomi masyarakat, dipulihkan. “Kalau kita telat memulihkan, maka akan rusak dan mulai dari nol dan menunggu lima tahun lagi. Dengan program ini, diharapkann dua tahun lagi sudah berproduksi dengan kualitas baik,” kata Sujana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement