Jumat 22 Oct 2010 05:58 WIB

Wapres: Kabinet Sering Berganti, Pembangunan Tidak Terencana Baik

Rep: Yasmina Hasni/ Red: Djibril Muhammad
Wapres Boediono
Foto: Antara
Wapres Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Boediono mengatakan bahwa di negara demokratis, kabinet hanya berjalan 5 tahun bahkan ada yang cuma 1 tahun. Jatuh bangunnya kabinet, kata dia, membuat tidak adanya kebijakan pembangunan yang terencana dengan baik.

"Bahkan ada kabinet yang hanya berumur 1 tahun. Kalau untuk Jepang tidak apa-apa. Tapi kalau di negara berkembang, kalau kabinetnya jatuh bangun, tidak ada policy yang berkesinambungan," kata Boediono saat beramah tamah dengan WNI di KBRI Cina, Beijing, Rabu (20/10) malam.

Padahal, keberhasilan suatu negara salah satunya disebabkan rencana pembangunan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun. Menurut Wapres, masalah pendidikan, infrastruktur, dan lainnya di Cina diselesaikan secara efektif dalam jangka panjang.

Perencanaan itu bisa berjalan 20 hingga 25 tahun tanpa diubah-ubah. Dikatakan dia, Cina memang mempunyai sistem politik yang berbeda dengan negara-negara lainnya. Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Wapres, Yopie Hidayat. Menurutnya, Boediono, mengatakan hal itu untuk menggambarkan hal-hal yang dipelajari dari kunjungan singkatnya ke Nanning dan Beijing, 18-20 Oktober ini. "Wapres melihat itulah resep sukses pembangunan di Cina," katanya.

Ringkasan observasinya, menurut Yopie, mengapa Cina berhasil, ada empat faktor yakni pertama, faktor Etos kerja. Semangat kerja masyarakat Cina, menurutnya, sangat menonjol. Menurut Yopie, Boediono menganggap, sikap kerja keras masyarakat Cina itu timbul dari pendidikan yang bagus. Maka masalah pendidikan jadi salah satu faktor yang bisa dipelajari untuk mengubah sikap dasar untuk menuju produktivitas yang tinggi.

Kedua, tambah Yopie, merupakan faktor birokrasi di Cina yang berjalan baik dari perencanaan hingga pelaksanaan. Artinya, kata Yopie, setiap kebijakan dari pusat langsung dilaksanakan oleh aparat pemerintah di daerah. Ketiga, adanya kesinambungan rencana jangka panjang, sebab, menurutnya, banyak pembangunan di suatu negara yang membutuhkan long term planning hingga 10-20 tahun ke depan. Tidak hanya 4-5 tahun saja.

Hal inilah, yang dijelaskan, bahwa banyak masalah pembangunan berasal dari masalah yang muncul lebih dari 5 tahunan, yakni masalah yang baru bisa diubah dalam dua dekade atau satu generasi. Karena itu, penting bahwa Indonesia bisa mencontoh perencanaan yang dilakukan harus mampu berjalan 20 hingga 25 tahun tanpa diubah-ubah. Terakhir, yang harus diperhatikan adalah nasionalisme yang sangat kuat oleh semua rakyat China.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement