Jumat 01 Oct 2010 06:07 WIB

Wapres Boediono: Laksanakan Kesetiakawanan Sosial

Rep: min/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Boediono meminta masyarakat yang memiliki nasib baik dan lebih beruntung untuk bersyukur akan hal-hal yang telah diperolehnya tersebut kepada Allah SWT. Salah satu caranya adalah dengan melaksanakan kesetiakawanan sosial. Manusia, menurutnya, adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sebagai manusia bermartabat tanpa ada lindungan sosial.

Semakin baik lindungan sosial sesorang, maka semakin mudah individu mendapatkan martabatnya. “Kali ini saya juga ingin menggugah semua anak bangsa yang kebetulan bernasib lebih beruntung. Kita semua yang ada di ruangan ini saya katakan orang-orang yang bernasib baik. Banyak cara yang kita lakukan untuk menikmati nasib yang lebih baik lagi apakah melalui kerja keras, nasib lebih baik, otak encer dan macam,” kata dia saat membuka kesetiakawanan sosial nasional expo di JCC, Kamis (30/9).

Tetapi kita, menurut dia, sama sekali tidak boleh lupa bahwa semua itu terjadi karena ridho Allah SWT. “Kita wajib mensyukuri nikmat dan karunia itu dengan sebaik-baiknya. Salah satu caranya adalah melaksanakan kesetiakawanan sosial,” imbuhnya.

Ia bahkan mengakui bahwa dirinya tidak akan jemu menggugah semua masyarakat bahwa mengentaskan kemiskinan haruslah menjadi prioritas. Kesetiakawanan sosial, kata Boediono, di antara semua lapisan masyarakat harus terus menggelora. Kemiskinan yang membelit sebagian besar masyarakat tidak bisa dienyahkan dari bumi indonesia tanpa melalui gerakan bersama, gerakan nasional, gerakan missal yang melibatkan semua masyarakat kita.

Pemerintah, katanya, tidak bisa menyelesaikan masalah kemiskinan tanpa dukungan seluruh masyarakat. Semangat itu dirasakan masih kuat di masyarakat Indonesia. Sebab, katanya, bangsa Indonesia berdasarkan nilai sejarah turun temurun maupun dari pembukaan UUD kita tahun 1945 tegas menginginkan terbentuknya sebuah negara yang berdasarkan asas kekeluargaan.

“Falsafah yang agung dan luhur ini wajib kita wujudkan dalam praktek kehidupan sehari hari. Percayalah hidup kita sebagai individu, kelompok dan perusahaan pasti akan lebih baik jika kita memperhatikan kesetiakawanan sosial . ada rasa tentram,” tegasnya.

Sementara, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri menjelaskan KSN expo dan award 2010 ini merupakan tahun yang ketiga. “KSN expo award 2010 dilaksanakan di area 6000 meter, ada peningkatan yang cukup signifikan dari segi stand 141 stand, 2009 jadi 290 tahun ini menjadi 350 stand,” kata dia.

Peserta pameran, menurutnya, merupakan peserta pemda seluruh indonesia, kelompok usaha bersama, karang taruna, koperasi, LSM, perbankan, UKM mandiri, perusahaan swasta dan media nasional. Pengunjung KSN award dan expo 2009 kurang lebih sebanyak 30.000 orang dan tahun ini ditargetkan peserta dan pengunjung mencapai 45,000 orang. Transaksi penjualan tiap tahun makin meningkat dan kita harapkan transaksi lanjutan setelah event.

Berbagai penghargaan, kata Salim, juga diberikan kepada perusahaan, pemerintah dan juga diberikan penghargaan kepada perusahaan, komunitas dan pelaku kesetiakawanan sosial. Tujuannya, agar perusahaan lain termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka. “Insya Allah, akan terjadi akselerasi percepatan kepada seluruh anak bangsa untuk membangun kesetiakawanan sosial,” paparnya.

Salah satu Program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) yang mendapat penghargaan adalah Kampoeng BNI yang meraih penghargaan Platinum dari ajang Karya Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN) Awards untuk kategori Pemberdayaan Masyarakat. Kampoeng BNI merupakan sebuah konsep unggulan PKBL BNI untuk masyarakat di suatu daerah dibina untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan berbasis penyaluran kredit kemitraan kepada kelompok usaha yang homogen secara cluster, dan pembangunan infrastruktur (galeri, showroom, gapura, instalasi air bersih, sekolah dan bantuan sarana lainnya).

Keluarga di Kampoeng BNI juga berikan pelatihan dan pendampingan, tidak hanya dalam produksi, tetapi juga mengenai cara-cara pemasaran produk dalam program capacity building. Menuruut Putu Bagus Kresna, Corporate Secretary BNI ada 6 Kampoeng BNI yang sudah berjalan, yaitu Kampoeng BNI di Subang, Jawa Barat, untuk keluarga peternak sapi dan pemerahan susu; Kampoeng BNI di Imogiri, Yogyakarta, untuk keluarga usaha budidaya kacang mete dan ulat sutra; Kampoeng BNI di Ciamis, Jawa barat, untuk keluarga usaha pertanian jagung; Kampoeng BNI Lumajang, Jawa Timur, untuk keluarga usaha budidaya pisang; Kampoeng BNI di Malang, Jawa Timur, untuk keluarga usaha pemerahan susu sapi; dan Kampoeng BNI di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, untuk keluarga pengrajin kain songket. “Hingga akhir Juni 2010, kredit kemitraan yg telah disalurkan BNI mencapai Rp 102 miliar kepada 3.700 mitra binaan di seluruh Indonesia,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement