REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, menegaskan, Mabes Polri telah mengirim satu batalion dari satuan Brimob ke Tarakan, Kalimantan Timur. Pengiriman pasukan tersebut untuk mengamankan situasi dan kondisi Tarakan yang mulai memanas akibat perang antarwarga.
''Satu batalion Brimob sudah bergabung dengan pasukan dari TNI,” ujar Bambang, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/9).
Bambang menjelaskan, Mabes Polri telah berkoordinasi dengan TNI dalam rangka pengendalian massa di Tarakan. Menurut dia, pasukannya akan mengambil tindakan seperlunya untuk bisa meredam aksi kekerasan antarwarga.
Bambang mengakui langkah ini telah dilaporkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia meminta tokoh-tokoh masyarakat di Tarakan dapat menahan diri.
Pejabat kepolisian di daerah, kata Bambang, juga telah diinstruksikan untuk berkoordinasi dengan musyawarah pimpinan daerah (Muspida) di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan agar kerusuhan tidak meluas. “Ini diawali masalah sepele yakni pemalakan, tetapi terus berkembang. Yang penting sekarang situasi kondusif dulu,” jelasnya.