REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, penambahan kendaraan, baik roda dua dan empat, pada arus mudik tahun ini menjadi beban tersendiri bagi lalu lintas. Di sisi lain, Presiden menyadari hal itu juga merupakan kabar baik, yakni meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat.
"Dari tahun ke tahun tantangan dan permalsahan yang dihadapi tidak makin ringan, semuanya bisa dijelaskan, penambahan jumlah kendaraan baik roda dua maupun empat yang luar biasa yang digunakan dalam kegiatan mudik lebaran ini yang semuanya tentu memberikan beban berat pada lalu lintas kita," kata Presiden ketika meninjau arus mudik di Pos Pengamanan Lebaran Gerbang Tol Cikampek, Jumat (17/9).
Presiden mengatakan, konsekuensi dari penambahan jumlah kendaraan itu adalah manajemen lalu lintas. "Semua untuk lakukan pengamanan dan pelayanan menjadi lebih berat," katanya. Begitu selesai tugas pengamanan dan pelayanan mudik Lebaran, kata Presiden, segera lakukan evaluasi, segera apa yang mesti disempurnakan, diperbaiki, dan dikoreksi.
"Bahkan dibangun kalau itu menyangkut infrastruktur mulailah membangun dari sekarang, sehingga tahun depan, Lebaran 2011 atau 1432 H kita sudah bisa antisipasi karena semakin banyak kendaraan yang digunakan maka lalu lintas dapat kita kelola dengan baik, hanya dengan cara itu kita bisa kelola persoalan yang tidak mudah ini dengan lebih baik lagi," kata Presiden menjelaskan.
Presiden juga berpesan pada semua pejabat negara untuk juga melakukan pemantauan, pengawasan, kontrol, dan juga sering turun ke lapangan agar semua fungsi ini dapat dijalankan, semua tugas itu bisa dilaksanakan dengan baik. Di sinilah tanggung jawab pejabat negara, manakala rakyat memerlukan pengamanan dan pelayanan, maka pejabat negara yang harus memberikan itu.
"Kalau di antara kita ingin menggunakan waktu untuk juga entah cuti, entah apa pun, lakukan setelah kita memberikan pengamanan dan pelayanan terbaik kepada rakyat kita," katanuya. Presiden mengaku terus mendapat laporan terkait kinerja pemerinta dan itu direspon dengan baik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika