Jumat 02 Jul 2010 22:32 WIB

Lumpuh Kaki dan Tangan, tapi Terus Mengajar Selama 22 Tahun

Rep: Rahmat Santosa Basarah/ Red: Budi Raharjo
Een Sukaesih terbaring di dalam kamarnya
Een Sukaesih terbaring di dalam kamarnya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lumpuh yang mendera kaki dan tangan tak membatasi dirinya untuk mengabdi bagi masyarakat di sekitarnya. Mungkin prinsip teguh itu yang selalu dipegang erat Een Sukaesih (46).

Perempuan berhati mulia asal Sumedang ini tetap tak berhenti mengajar anak-anak di sekitar rumahnya. Dengan segala keterbatasannya, Een terus membantu anak-anak belajar meski itu mesti dilakukan di kamar tidurnya yang hanya berukuran 2x3 meter. Setiap saat, puluhan anak yang memadati kamarnya, datang untuk belajar bersama sambil mengerjakan PR.

Pekerjaan mulia itu terus dilakukannya selama 22 tahun. Dinding kamar Een dipenuhi coretan berisi catatan pelajaran. Een adalah lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dan D3 di IKIP Bandung (kini UPI Bandung). Namun, takdir membuatnya menjalani profesi guru dengan kondisi lumpuh.

Sebelum lumpuh datang menghampirinya, Een adalah CPNS di sebuah SMA di Sumedang. Namun, tiba-tiba tangan dan kakinya lemas dan tidak bisa bergerak. Penyakit aneh itu membuatnya lumpuh hingga sekarang. Saat itu, murid-muridnya selalu datang ke rumah untuk mengerjakan PR, dan hingga kini puluhan anak tetap belajar pada dirinya.

Kegigihan dan kemulian hati seorang Een inilah yang dinilai Dompet Dhuafa patut diganjar penghargaan. Dalam keterangan yang diterima Republika, Jumat (2/7), melalui Dompet Dhuafa Award 2010 yang diberikan malam nanti, Een akan dipandang sebagai  insan penuh dedikasi yang mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk orang lain. Apa yang dilakukan Een patut kita teladani. Keterbatasan fisik tak membuatnya terbatas untuk mengabdi bagi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement