Kamis 03 Jun 2010 01:49 WIB

Kembalikan NU ke Khittah

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Budi Raharjo
Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Oganisasi Nahdlatul Ulama (NU) oleh sebagian kalangan dianggap telah disalahgunakan. Oleh karena itu, NU dituntut kembali ke khittah sebagai jati diri organisasi.

Tugas inti yang diemban NU adalah melayani dan menfasilitasi umat sebagai bentuk pengabdian dan ibadah. ''NU dirugikan oleh segelintir orang,'' kritik Wakil Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Musthafa Bisri, saat memberikan sambutan di acara Pelantikan Pengurus Lembaga dan Lajnah PBNU Masa Khidmah 2010-2015 di Jakarta, Rabu (2/6).

Musthafa menambahkan, langkah terdekat yang perlu dilakukan oleh pengurus baru yaitu membuat program-program sesuai dengan skala prioritas. Menurutnya, program terpenting yang harus dirumuskan yaitu pemberdayaan masyarakat bawah terutama warga NU meliputi berbagai bidang antara lain ekonomi, pendidikan, dan pertanian. ''Warga NU paling miskin di Indonesia harus disantuni,'' serunya.

Rais Aam Tanfidzi PBNU, KH Said Aqil Siradj, menuturkan di antara program yang menjadi prioritas yaitu pendidikan dan kaderisasi. Menurutnya, kedua bidang tersebut dinilai kurang mendapat perhatian serius selama ini. Pendidikan di lingkungan NU lemah dari sisi manejerial sehingga kurang optimal mencetak kader-kader handal.

Said berharap, pengurus kali ini bisa mencontoh pola kaderisasi yang ditauladankan almarhum KH Abdurrahman Wahid. ''Kaderisasi paling bagus dilakukan Gus Dur,'' ujarnya mencontohkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement