Selasa 07 Feb 2023 21:29 WIB

Kasus Leptospirosis Gunungkidul Dipastikan Terkendali

Hingga Februari, ditemukan empat kasus penyakit leptospirosis di Gunungkidul.

Hingga Februari, ditemukan empat kasus penyakit leptospirosis di Gunungkidul.
Foto: youtube
Hingga Februari, ditemukan empat kasus penyakit leptospirosis di Gunungkidul.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan kasus leptospirosis hingga awal Februari 2023 relatif terkendali. Meski terdapat empat warga dinyatakan positif leptospirosis.

Kepala Dinas Kesahatan Gunungkidul Dewi Irawaty di Gunungkidul, Selasa (7/2/2023), mengatakan, hingga memasuki bulan kedua di 2023 atau melewati puncak musim hujan di Januari, jumlah penularan masih relatif terkendali. "Pada saat musim hujan penyebaran penyakit leptospirosis ada potensi kenaikan. Di awal tahun ini ada empat warga yang dinyatakan menderita leptospirosis. Kami bersyukur keempatnya bisa disembuhkan sehingga belum ada yang ditemukan meninggal dunia," kata Dewi.

Baca Juga

Ia mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Gunungkidul, sepanjang 2022 ada 31 kasus leptospirosis, empat korban di antaranya meninggal dunia. Jumlah temuan ini merupakan yang tertinggi sejak kurun waktu 2018-2021.

"Untuk kasus tertinggi terjadi pada 2017 dengan 64 kasus serta 16 orang meninggal dunia," katanya

Lebih lanjut, Dewi meminta masyarakat mewaspadai potensi penularan yang banyak disebabkan karena paparan air kencing tikus. Penularan leptopirosis terjadi melalui kuman yang masuk lewat luka di tubuh. Gejala paling umum saat tertular yakni panas, bisa muncul rasa sakit di badan, mual muntah dan lain-lain, tergantung daya tahan tubuh.

Untuk itu, ia berharap kepada warga yang mengalami gejala sakit segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat. Hal ini dibutuhkan untuk mengurangi risiko fatalitas dari penyakit yang diderita.

"Kalau bergejala, bisa langsung mengakses layanan kesehatan terdekat untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Leptopirosis bisa menyebabkan kematian karena yang diserang bagian ginjal," katanya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengingatkan kepada masyarakat menjaga kondisi kesehatan. Cara ini bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih sehat dan makan makanan yang bergizi. Selain itu, ia juga meminta masyarakat sering berolahraga untuk menjaga daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.

"Olahraga tidak harus yang berat-berat karena dengan jalan, senam, sepeda juga bisa. Yang terpenting rutin dan konsisten karena dengan kesehatan maka aktivitas akan lebih mudah dan hasilnya juga optimal," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement