Selasa 07 Feb 2023 17:49 WIB

Pemprov Jabar Tetap akan Lanjutkan Program Petani Milenial

Program Petani Milenial menjadi salah satu solusi atas regenerasi profesi petani.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Kepala Biro Perekonomian Setda Jawa Barat, Yuke Mauliani Septina, saat memberikan penjelasan terkait Program Petani Milenial di Gedung Sate, (ilustrasi).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Kepala Biro Perekonomian Setda Jawa Barat, Yuke Mauliani Septina, saat memberikan penjelasan terkait Program Petani Milenial di Gedung Sate, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Program Petani Milenial yang sempat menuai polemik karena pesertanya ada yang menemukan masalah dengan kredit akhirnya telah diselesaikan. Pemprov Jawa Barat memfasilitasi pelunasan kredit Petani Milenial kepada bank bjb pada Senin (6/2/2023). Pelunasan itu dilakukan oleh BUMD Provinsi Jabar, PT Agro Jabar, yang menjadi offtaker sekaligus avalis petani milenial komoditas tanaman hias.

Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jabar Yuke Mauliani Septina, dalam rapat pimpinan bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin, menyatakan Pemprov Jabar memutuskan akan terus melanjutkan program Petani Milenial sambil terus mengevaluasi dan memetakan dinamika di lapangan.

Baca Juga

"Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melanjutkan program Petani Milenial dengan konsep dan proses yang lebih baik, pedoman teknis yang lebih jelas lagi, seperti untuk pemilihan komoditas disesuaikan dengan pemetaan jejaring pemasaran dan jangan lupa melakukan evaluasi secara tersistem dan reguler," ujar Yuke, Selasa (7/2/2023).

Menurut Direktur Komersial & UMKM bank bjb Nancy Adistyasari, bank bjb bersama seluruh pihak terkait akan bersama-sama mengevaluasi dan melakukan perbaikan untuk keberlangsungan program Petani Milenial. Apalagi, program Petani Milenial menjadi salah satu solusi atas regenerasi profesi petani.

"Program Petani Milenial merupakan program Pemprov Jabar yang sangat baik dan menjadi salah satu solusi atas regenerasi profesi petani yang jarang diminati oleh kaum milenial," katanya.

Menurut Nancy, dengan kolaborasi pentaheliks, program ini bisa membuka kesempatan kerja. Selain itu juga, meningkatkan peran pemerintah dan swasta dalam ketahanan pangan. Tentu, banyak perbaikan yang dapat dilakukan. Yakni, mulai dari tahapan rekrutmen, pendampingan, sosialisasi sampai pelaksanaan di lapangan.

"Dan bank bjb berharap semua pihak dapat menjalankan peran masing-masing secara optimal," katanya.

Selain itu, kata Nancy, output terpenting dari program Petani Milenial adalah melahirkan petani muda yang memiliki jiwa entrepreneur, sehingga dapat menciptakan peluang bisnis baru. "Dan tentu memiliki dampak lanjutan berupa contoh positif bagi milenial-milenial lainnya untuk berusaha menjadi entrepreneur di bidang ketahanan pangan," kata Nancy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement