Jumat 03 Feb 2023 18:14 WIB

Dukung Peningkatan Produksi Susu Segar GKSI, Pemerintah Dorong Penambahan Sapi Perah

Berkurangnya populasi sapi perah akibat Penyakit Mulu dan Kuku (PMK).

Peternakan sapi perah (ilustrasi)
Foto: Umar Mukhtar
Peternakan sapi perah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi mengatakan, produksi susu segar yang dikelola oleh pihaknya mencapai 2.200 ton per hari atau 803 ribu ton per tahun. Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 30 persen atau 660 ton per hari. 

Penurunan produksi susu segar ini disebabkan oleh berkurangnya populasi sapi perah akibat Penyakit Mulu dan Kuku (PMK). Ia menjelaskan jumlah sapi perah yang terpapar PMK di Jawa Barat mencapai 11 ribu ekor. 

Baca Juga

“Penambahan jumlah populasi sapi untuk meningkatkan produktivitas susu nasional,” katanya, Jumat (3/2/2023). 

Ia menambahkan, jumlah produksi susu segar GSKI saat ini sebanyak 1.540 ton per hari atau 562 ton per tahun. Oleh karena itu, penambahan populasi sapi perah melalui importasi menjadi hal yang mendesak dilakukan demi meningkatkan produksi susu nasional.

Mengenai hal ini, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi melakukan kunjungan kerja ke Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/1/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau pabrik pengolahan susu Industri Susu Alam Murni (ISAM) yang dikelola oleh 

Harvick mengatakan, ketersediaan susu dalam negeri menjadi salah satu fokus pemerintah. Hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk menekan angka stunting nasional.

“Masalah produksi susu dan sunting menjadi fokus pemerintah,” ujar Wamentan saat memberikan arahannya kepada seluruh pengurus GKSI se-Nasional.

Wamentan menyampaikan mengatakan susu merupakan salah satu sumber gizi yang penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak bangsa. Menurutnya saat ini ketersediaan susu nasional untuk memenuhi Industri Pengolahan Susu (IPS) baru mencapai 20 persen, sementara sisanya berasal dari impor susu.

Ia pun mengungkapkan bahwa usulan penambahan jumlah populasi sapi untuk meningkatkan produksi susu nasional akan segera ditindaklanjuti.

“Penambahan jumlah sapi akan segera kita tindaklanjuti, ada kepala dinas ketahanan pangan dan peternakan, serta PT ISAM yang akan datang ke Jakarta untuk lebih mengerucutkan mengenai kebijakan apa yang dapat dirumuskan pemerintah agar tepat sasaran,” ujarnya.

Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Wamentan Harvick turut menandatangani Komitmen Bersama Kementerian Pertanian dan GKSI.

Selain itu, Wamentan Harvick yang didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Arifin Suwijana, Kepala BPTP Kementan Jawa Barat Rustan Massinai, Ketua GKSI Jawa Barat Dedi Setiadi, Ketua GKSI Jawa Tengah Djoko, dan Ketua GKSI Jawa Timur Sulistiyanto turut meninjau PT Industri Susu Alam Murni sebagai pabrik pengolahan susu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement