Jumat 03 Feb 2023 14:02 WIB

Peserta Petani Milenial Mengaku Lega Ada Solusi dari Pemprov Jabar

Peserta program Petani Milenial mengaku lega diberi solusi dari Pemprov Jawa Barat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Gerai Petani Melenial Jawa Barat yang baru diresmikan saat Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Teras) Volume 17 bertajuk Tantangan Petani Milenial Menghadapi Pasar Global, di Mall Cihampelas, Jumat (9/12/2022). Peserta program Petani Milenial mengaku lega diberi solusi dari Pemprov Jawa Barat.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gerai Petani Melenial Jawa Barat yang baru diresmikan saat Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Teras) Volume 17 bertajuk Tantangan Petani Milenial Menghadapi Pasar Global, di Mall Cihampelas, Jumat (9/12/2022). Peserta program Petani Milenial mengaku lega diberi solusi dari Pemprov Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Peserta Petani Milenial Tanaman Hias (PMTH) Rizky Anggara (21 tahun) yang mengaku kebingungan setelah mengikuti program Petani Milenial, akhirnya bisa bernapas lega. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan respons dan solusi cepat atas masalah yang dihadapi PMTH gelombang I 2021 ini.

Menurut Rizky Anggar, ia mengapresiasi atensi gubernur Jabar dan keseriusan Pemprov Jabar menyelesaikan kesulitan yang dihadapi ia dan kawan-kawan di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga

Rizky mengatakan, sebelumnya sangat bingung mengenai kesulitan yang dihadapinya, karena sudah beberapa kali panen, tapi hasilnya tidak dapat dirasakan secara signifikan dan dibayangi harus melunasi kredit usaha rakyat. Sampai akhirnya ramai di media sosial setelah Rizky memposting keluhannya.

"Saya sangat mengapresiasi keseriusan dari Pemprov Jabar menyelesaikan masalah yang saya hadapi dan teman-teman petani milenial tanaman hias," ujar Rizky.

Oleh karena itu, Rizky dan kelompok petani mudanya berterima kasih, dan berharap permasalahan segera diselesaikan. "Terima kasih," katanya.

Rizki juga membantah soal informasi yang menyebutkan dia dan teman-temannya ditagih secara langsung oleh pihak bank. "Saya klarifikasi sekarang, dari awal pun tidak ada yang ditagih oleh bank secara langsung," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Agro Jabar Nurfais Almubarok menegaskan bahwa penyelesaian tunggakan petani milenial tanaman hias di Lembang, Bandung Barat, ke Bank BJB secara bertahap sudah dilakukan. Namun, belum seluruhnya selesai.

"Kita tidak lepas tangan karena tunggakan itu terkait kendala di hilir. Maka kami sebagai offtaker menyelesaikan tunggakan itu secara bertahap. Namun, kami akui bahwa sampai saat ini belum selesai seluruhnya," kata Nurfais.

PT Agro Jabar selama ini telah memberikan sharing proporsi dan reward kepada 20 petani milenial tanaman hias Cikole (Lembang). 

Sementara itu, menurut Pimpinan Divisi Kredit Bank BJB Denny Mulyadi, pihaknya tidak pernah menagih langsung tunggakan ke rumah peserta program petani milenial.  

"Tapi kita akan kroscek juga di internal kami. Setahu saya tidak ada penagihan langsung ke petmil (petani milenial). Yang kami lakukan adalah berkoordinasi dengan PT Agro sebagai offtaker," katanya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar, Dadan Hidayat menjelaskan, permasalahan petani milenial tanaman hias di Lembang adalah masalah hilir yang tidak diduga sebelumnya. 

Menurut Dadan, program Petani Milenial berangkat dari kebutuhan pentingnya Jawa Barat melahirkan dan menciptakan regenerasi petani. 

"Pak Gubernur memandang bahwa profesi petani sangat menjanjikan, sementara SDM yang ada masih kurang untuk pengembangan ke depan, maka diinisasi program ini akhir tahun 2021," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement