Selasa 31 Jan 2023 19:37 WIB

Kapolsek: Kabar Dua Kasus Penculikan Anak di Kota Ambon Hoaks

Info siswi SD dan SMK di Kota Ambon, Maluku yang diculik orang, kabar bohong.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kabar penculikan anak di Kota Ambon hoaks (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Kabar penculikan anak di Kota Ambon hoaks (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kapolsek Baguala, AKP Meity Jacobus mengatakan, dua kasus penculikan anak yang marak di media sosial selama Januari 2023, merupakan hoaks. "Kasus pertama di kawasan Passo, Kecamatan Baguala (Kota Ambon) hanyalah karangan seorang bocah perempuan yang takut dimarahi orang tuanya karena terlambat pulang," kata Meity di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Selasa (31/1/2023).

Siswi salah satu sekolah dasar di kawasan Passo berinisial CT mengaku nyaris diculik oleh orang tidak dikenal. Namun, yang bersangkutan akhirnya mengakui kalau peristiwa yang dialaminya hanya rekayasa cerita kepada orang tuanya.

Sedangkan kasus kedua adalah seorang anak remaja yang salah paham dengan sopir angkot. Sehingga dia nekat meloncat dari dalam mobil di kawasan Perumahan Citra Land Lateri.

Menurut Meity, dua kasus tersebut awalnya viral di media sosial dan menarik perhatian publik, tetapi fakta sebenarnya tidak terjadi seperti yang diceritakan. "Untuk TBL, siswa SMK 3 Waiheru yang melompat dari dalam mobil angkot, karena merasa takut telah diselesaikan secara kekeluargaan di kantor polsek antara sopir dengan korban dan keluarganya," ujarnya.

Karena saat itu sopir angkot tersebut hendak mengambil penumpang di kawasan perumahan tersebut, kata Meity, sementara di dalam mobil hanya terdapat satu penumpang. Dia duduk di bangku depan bersama sopir.

Sedangkan korban duduk sendirian di belakang merasa khawatir. Sehingga nekat melompat dari dalam mobil dan langsung melarikan diri, meskipun sopir angkot sempat berhenti dan berniat mengangkat korban.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement