Selasa 31 Jan 2023 02:15 WIB

Pemkot Banjarmasin Tingkatkan Pengawasan Timbangan Pedagang

Ini agar konsumen mendapatkan jaminan barang sesuai timbangan dan literan.

Petugas melakukan tera ulang timbangan milik pedagang di pasar tradisional (ilustrasi). Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, makin serius mengawasi serta meningkatkan ketertiban ukur pada timbangan dan takaran yang digunakan para pedagang pada 2023.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Petugas melakukan tera ulang timbangan milik pedagang di pasar tradisional (ilustrasi). Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, makin serius mengawasi serta meningkatkan ketertiban ukur pada timbangan dan takaran yang digunakan para pedagang pada 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, makin serius mengawasi serta meningkatkan ketertiban ukur pada timbangan dan takaran yang digunakan para pedagang pada 2023.

"Untuk urusan ukur mengukur timbang menimbang menjadi perhatian yang sangat serius oleh pemerintah kota," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Balaikota Banjarmasin, Senin (30/1/2023).

Baca Juga

Ibnu pun meresmikan pelayanan tera atau tera ulang dengan Pembubuhan Cap Tanda Tera (CTT) 2023 yang dilaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin. "Ini agar konsumen mendapatkan jaminan barang sesuai timbangan dan literan yang dibelinya," kata Ibnu.

Dia memastikan, Pemkot Banjarmasin yang sudah meraih penghargaan salah satu daerah tertib ukur dari Kementerian Perdagangan RI tahun 2022, hingga makin serius melaksanakannya di lapangan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar menambahkan, sesuai instruksi Wali Kota Banjarmasin bahwa pengawasan dan uni terhadap alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) milik pedagang dilakukan intensif. Menurut dia, selain untuk memastikan semua tertib ukur, Pemkot Banjarmasin juga mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD) pada pelayanan tera atau tera ulang ini, pada 2023 ini ditarget Rp 700 juta.

"Kita optimis bisa mencapai itu, pada 2022 dapat tercapai 100 persen lebih, tapi tahun 2023 ini memang targetnya naik," ujarnya.

Tezar, panggilan akrabnya, menyampaikan, pada 2022, instansinya telah melakukan pelayanan tera atau tera ulang sebanyak 31.537 alat ukur, timbang, takar dan perlengkapannya (UTTP). Disampaikan dia, capaian pelayanan tera atau tera ulang UTTP 2022 meningkat 3,72 persen dari 2021, yakni, pada 2021 sebanyak 30.406 UTTP dan 2022 sebanyak 31.537 UTTP.

Tezar sampaikan, pelayanan tera atau tera ulang di pasar tradisonal pada 2022 dilakukan pada 27 pasar, sedangakan pada 2021 sebanyak 22 pasar. Jumlah UTTP yang ditera atau tera ulang di pasar tradisional 2022 bertambah sebesar 1.114 UTTP atau meningkat sebesar 43,13 persen dibandingkan 2021.

"Tahun 2022 kita berhasil meraih PAD sekitar Rp 400 juta lebih pada layanan tera atau tera ulang ini," ujarnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement