Jumat 27 Jan 2023 23:29 WIB

Duh, Kawanan Gajah Rusak Dua Hektare Kebun Kelapa Sawit di Aceh Barat

Camat Pante Ceureumen sebut kerusakan akibat kawanan gajah bisa 5 kali dalam setahun

Sekelompok gajah liar dilaporkan merusak dua hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik petani di Desa Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, sehingga menyebabkan tanamanproduktif tersebut rusak parah.
Foto: ANTARA/RAHMAD
Sekelompok gajah liar dilaporkan merusak dua hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik petani di Desa Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, sehingga menyebabkan tanamanproduktif tersebut rusak parah.

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Sekelompok gajah liar dilaporkan merusak dua hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik petani di Desa Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, sehingga menyebabkan tanamanproduktif tersebut rusak parah.

"Tidak ada korban jiwa masyarakat dalam kejadian ini, namun sebagian besar tanaman kelapa sawit masyarakat rusak," kata Camat Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, Zulkarnen yang dihubungi Jumat malam.

Ia menjelaskan berdasarkan informasi yang dihimpun oleh masyarakat, jumlah gajah liar yang merusak tanaman kelapa sawit tersebut lebih dari dua ekor gajah, sehingga menimbulkan kerugian di masyarakat.

Zulkarnen menjelaskan aksi perusakan kebun masyarakat yang selama ini terjadi di Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat setiap tahunnya memang selalu terjadi.

"Paling sedikit lima kali dalam satu tahun pasti terjadi musibah ini," katanya.

Untuk itu, pihaknya berharap agar Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh agar dapat segera melakukan penanggulangan terkait perusakan kebun kelapa sawit, yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat.

Sehingga diharapkan aksi perusakan yang dilakukan oleh satwa liar yang dilindungi oleh negara tersebut, tidak terus terjadi dan menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran di masyarakat.

"Memang di lokasi gangguan gajah ini terdapat makanan yang disukai oleh satwa liar tersebut, namun kami mengharapkan agar segera ada penanganan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement