Jumat 27 Jan 2023 23:47 WIB

PMI Bantu Cegah Wabah PMK

PMI telah mendampingi sekitar 64 ribu peternak untuk cegah PMK.

Pencegahan penyakit mulut dan kuku (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Pencegahan penyakit mulut dan kuku (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Palang Merah Indonesia (PMI) telah mendampingi sedikitnya 64 ribu peternak dalam Operasi Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Promosi kesehatan hingga pendampingan vaksinasi hewan dilakukan PMI untuk membantu mengatasi krisis kesehatan pada hewan yang mendampak ribuan peternak tersebut. 

Keterlibatan pertama PMI dalam penanggulangan zoonosis ini merupakan komitmen membantu pemerintah dalam mengatasi krisis kesehatan. Relawan PMI di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah serta Provinsi Aceh bersama pemerintah setempat melakukan pendampingan kepada peternak sapi dan kambing. 

Baca Juga

Beberapa layanan yang dilakukan dalam operasi ini di antaranya promosi kesehatan, disinfeksi kandang, serta bantuan non-tunai kepada peternak sapi dan kambing terdampak. Upaya pendampingan ini diklaim berdampak pada perubahan perilaku para peternak dalam pencegahan PMK.

"Ini memang bukan krisis kesehatan yang menyerang manusia, tapi PMK ini memiliki efek ganda pada ekonomi dan sosial. Kami berkomitmen membantu masyarakat yang kesulitan, dalam operasi ini para peternak," Kata Kepala Sub Divisi Tanggap Darurat Bencana dan Pemulihan Markas Pusat PMI, Ridwan S. Carman, dalam keterangannya.

Ridwan mengatakan, para petani diajak agar memerhatikan kebersihan kandang, karena virus ini bisa berpindah salah satunya dari alas kaki. Ridwan melanjutkan, dari hasil intervensi ini dampaknya ada perubahan sikap dan perilaku, petani jadi mau melapor, dan rajin membersihkan kandangnya secara rutin.

Sebagai operasi pertama pada zoonosis, Operasi PMK dinilai sukses. Perwakilan Federasi Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC), Dwi Handayani mengatakan, semua tahap dalam mitigasi bencana diaktifkan dalam operasi ini. Hasilnya, capaian terhadap program ini pun melampaui target.

"Secara kuantitatif ini tercapai, tetapi yang penting secara kualitas juga. Saat ini baru satu-satunya perhimpunan nasional (di regional dan global) yang terlibat dalam zoonosis murni hewan," kata Kepala Bagian Kesehatan dan Sanitasi IFRC delegasi Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei dan Timor Leste tersebut.

Selama lebih kurang tiga bulan, PMI telah melakukan promosi kesehatan ke 49.390 jiwa. PMI di tiga provinsi ini juga ikut mendampingi vaksinasi oleh dinas peternakan setempat kepada sedikitnya 4.102 sapi, kerbau, kambing dan domba. Sementara untuk disinfeksi kandang, tercatat menjangkau 11.174 penerima manfaat.

Untuk bantuan non-tunai untuk peternak, PMI telah menyalurkan Rp1,6 miliar kepada 1.100 peternak terdampak di Magelang, dan Grobogan, Jawa Tengah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement