Selasa 27 Dec 2022 12:30 WIB

Khawatir Potensi Hujan Badai Besok, Heru Imbau WFH

Bisa dikondisikan masing-masing karyawan swasta untuk bisa work from home.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Andi Nur Aminah
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menanggapi potensi banjir di kawasan Jabodetabek beberapa waktu ke depan yang diungkapkan peneliti BRIN, Erma Yulihastin. Menurut Heru, hal itu memang dimungkinkan dengan berita kondisi cuaca hujan masif pada 23 Desember hingga awal tahun nanti. 

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat dan pihak perusahaan di DKI untuk mengantisipasinya. “Bisa dikondisikan masing-masing karyawan swasta untuk bisa work from home (WFH)” kata Heru Budi kepada awak media di Graha BNPB, Selasa (27/12/2022).

Baca Juga

Dia menambahkan, upaya WFH menjadi penting saat berbagai kebencanaan dan kemacetan masih dialami Jakarta sejauh ini. Dia menyebut, dengan menerapkan WFH, kemungkinan untuk menghindari pemborosan juga lebih efektif, terlebih saat Pemprov DKI dinilainya akan aktif memberikan peringatan cuaca dini.

Diketahui sebelumnya, salah satu peneliti klimatologi di pusat riset iklim dan atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, dalam akun media sosialnya menyampaikan potensi banjir besar di Jabodetabek, Rabu (28/12/2022). Dia mengatakan, hal itu bisa dipicu dengan potensi hujan ekstrem hingga badai di waktu antara tersebut.

Berdasarkan analisis data Satellite Early Warning System (Sadewa) badai besar dari laut akan beralih ke darat. Sehingga, membawa hujan badai dari laut, termasuk utara melalui angin kuat. “Banten dan Jakarta hingga Bekasi akan menjadi lokasi serangan badai tersebut,” tutur Erma.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, pihaknya juga sudah membicarakan hal menyoal potensi hujan dengan DKI. Nantinya, BNPB termasuk BRIN dan DKI dia sebut membantu penganggaran dalam operasional teknologi modifikasi cuaca (TMC). “Nanti mudah-mudahan ketika hujan lebat tidak mengganggu proses pergantian tahun,” kata Suharyanto.

Dia menambahkan, pihaknya dalam mengantisipasi hujan ekstrem, termasuk cuaca lainnya, berfokus pada beberapa lokasi. Di Jawa Barat contohnya, kata dia, ada aliran sungai Sukanegara yang melintasi tiga kabupaten untuk dimaksimalkan fungsi yang ada.

Nah di sana contohnya kita laksanakan TMC. Mudah-mudahan hujan lebat tidak mengganggu proses pergantian tahun,” katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement