Selasa 13 Dec 2022 01:39 WIB

Anies Bergerak ke Kantong Suara Prabowo

Anies menggaet suara pemilih Prabowo yang kecewa.

Bakal calon presiden 2024 Anies Baswedan (rompi biru) saat safari politik di Pulau Sumatra, Senin (5/12/2022).
Foto: Istimewa
Bakal calon presiden 2024 Anies Baswedan (rompi biru) saat safari politik di Pulau Sumatra, Senin (5/12/2022).

Oleh : Agus Rahardjo, Jurnalis Republika

REPUBLIKA.CO.ID, Usai melepas jabatan sebagai gubernur DKI Jakarta pada 17 Oktober lalu, Anies Baswedan langsung tancap gas memulai safari politiknya ke sejumlah daerah. Dengan melepas atribut sebagai kepala daerah, Anies bersafari ke berbagai daerah dengan atribusi baru, yakni sebagai bakal calon presiden dari Partai Nasdem. Mantan gubernur DKI Jakarta tersebut telah resmi dideklarasikan sebagai capres dari partai yang dipimpin Surya Paloh itu pada 3 Oktober 2022.

Lawatan pertama Anies dilakukan dengan mendatangi Kota Solo. Ia bahkan bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, yang juga putra Presiden Joko Widodo. Ini jadi langkah awal Anies sebelum melanjutkan lawatan ke sejumlah daerah. Ada keunikan sendiri menetapkan Kota Solo sebagai daerah pertama yang disambangi Anies ini. Sebab, selama ini, Anies dinarasikan sebagai antitesis dari Jokowi.

Banyak pendapat mengarah apa yang dilakukan Anies ke Solo juga untuk menetralisir narasi antitesis tersebut. Setidaknya, ada pesan yang ingin disampaikan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu, bahwa dia tidak menempatkan diri sebagai antitesis Jokowi dengan ke Solo. Kalaupun narasi antitesis masih disuarakan, Anies secara tidak langsung ingin ‘mengumumkan’ bukan dia yang menempatkan diri jadi antitesis, tetapi rezim Jokowi yang memposisikannya seperti itu.

Baca juga : Bawaslu Akui Sulit Usut Dana Safari Politik Anies Baswedan

Setelah lawatan pertama ke Solo, Anies kemudian melanjutkan ‘operasi’ politiknya ke sejumlah daerah. Hitung saja, pada akhir November, secara lugas ia meminta restu masyarakat Ciamis, Jawa Barat, untuk maju menjadi calon presiden 2024. Selanjutnya, Anies bertandang ke Provinsi Aceh awal Desember. Safari politik Anies berlanjut ke Provinsi Riau (3 Desember), Sumatra Barat (4 Desember), dan terakhir ke Sulawesi Selatan pada Ahad (11/12/2022).

Safari politik Anies sejauh ini berasarkan wilayah yang dikunjungi, menurut penulis sebagai ‘operasi’ ke jantung pemilih Prabowo Subianto. Kabupaten Ciamis misalnya, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 440.240 suara (59,21 persen) dibanding Jokowi-Maruf Amin dengan 303.323 suara. Di Aceh, Prabowo-Sandi menang telak dengan 2.400.746 suara dibanding Jokowi-Ma’ruf yang hanya 404.188 suara.

Selanjutnya, di Riau, Prabowo-Sandi juga menang dengan perolehan 1.975.287 suara, selirih 726.574 suara dengan Jokowi-Ma’ruf yang meraih 1.248.713 suara. Sedangkan di Sumatra Barat, pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi juga menang telak dengan meraih 85,95 persen atau 2.488.733 suara, dibanding Jokowi-Ma’ruf yang hanya 14,05 persen (407.761 suara). Bagaimana di Sulawesi Selatan? Di wilayah ini, Prabowo-Sandi juga menang dari Jokowi-Maruf Amin. Paslon nomor urut 02 itu meraih 2.809.393 suara, mengungguli paslon nomor urut 01 yang mengumpulkan 2.117.591 suara.

Baca juga : Bawaslu: Laporan Dugaan Pelanggaran Anies Belum Penuhi Syarat

Perlu diingat, sebelum Anies, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diidentifikasikan sebagai antitesis dari Jokowi. Dalam dua pilpres, Prabowo selalu diposisikan menjadi pihak yang berseberangan dengan Jokowi. Namun, dua kali pilpres, dua kali juga Prabowo harus mengakui kemenangan mantan wali kota Solo tersebut.

Puncak narasi antitesis Prabowo luluh lantak ketika ia menerima pinangan Jokowi untuk menjadi Menteri Pertahanan. Gerindra mengaku sudah berhitung soal masuknya Prabowo dan Sandiaga Uno ke dalam koalisi pemerintahan yang dibentuk Jokowi. Bahkan, ia mengakui, ada risiko besar Prabowo dan Gerindra bakal ditinggalkan pemilihnya jika bergabung dengan kabinet pemerintahan. Potensi inilah yang kemungkinan dilihat Anies sebagai peluang.

Elektabilitas Prabowo turun

Dengan melancarkan ‘operasi’ langsung ke kantong suara Prabowo, Anies ingin mengeruk pemilih yang kecewa dengan Prabowo untuk mendukungnya di Pilpres 2024. Jika melihat hasil survei Indikator Politik beberapa waktu lalu, ‘operasi’ yang dilancarkan Anies berpeluang membuat elektabilitas Prabowo kian terpuruk. Sebab, dari sejumlah simulasi yang dilakukan Indikator Politik pada rentang 30 Oktober hingga 5 November 2022, tren elektabilitas Prabowo mengalami penurunan.

Jika dilihat seksama, pada saat survei dilakukan, Anies juga dideklarasikan sebagai bakal capres yang diusung Nasdem. Padahal, saat itu, Anies baru dideklarasikan sebagai capres yang diusung Nasdem yang masih membutuhkan sejumlah partai untuk berkoalisi. Namun, pemilih pilpres 2019 yang kecewa dengan Prabowo, agaknya sudah optimistis dan menaruh harapan besar pada Anies.

Baca juga : Benarkah ada Kecurangan Verifikasi Parpol?

Dari simulasi semi terbuka dengan 33 nama, Indikator Politik menemukan tiga besar capres yakni, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (25,9 persen), Anies Baswedan (23,6 persen), dan Prabowo Subianto (16,1 persen). Sementara, dalam simulasi 10 nama, elektabilitas Ganjar masih teratas dengan 27,2 persen, disusul Anies (23,9 persen), dan Prabowo (17,8 persen).

Berdasarkan temuan ini, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi membeberkan, Anies mengalami peningkatan elektabilitas cukup besar, yakni sekitar enam persen, dibandingkan dua bulan sebelumnya. Di sisi lain, tren penurunan justru dialami Ganjar dan Prabowo. Jika Ganjar mengalami penurunan hanya dua persen, Prabowo justru menurun cukup tajam sekitar lima persen.

Artinya, jika temuan Indikator Politik menjadi bukti efektifnya deklarasi Anies Baswedan oleh Nasdem, bagaimana jika ditambah gencarnya ‘operasi’ Anies yang langsung mengarah pada kantong suara Prabowo? Sepertinya, Gerindra dan Prabowo harus mengantisipasi ‘operasi’ yang dilancarkan Anies agar tidak makin terpuruk dengan merosotnya suara di Pemilu 2024. Terlebih, Gerindra sendiri sudah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres yang akan diusung koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), antara Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Apa ‘operasi’ balasan Gerindra dan Prabowo ini? Kita tunggu saja.

Baca juga : Mendagri Tegur Keras Bupati Meranti karena Marahi Anak Buah Sri Mulyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement