Jumat 25 Nov 2022 14:52 WIB

Gunung Semeru Alami 19 Kali Erupsi dalam Waktu Enam Jam

Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah Gunung Semeru

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nur Aini
Gunung Semeru. Gunung Semeru mengalami 19 kali erupsi pada Jumat (25/11/2022) pukul 06.00 sampai 12.00 WIB.
Foto: ANTARA/Seno
Gunung Semeru. Gunung Semeru mengalami 19 kali erupsi pada Jumat (25/11/2022) pukul 06.00 sampai 12.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gunung Semeru mengalami 19 kali erupsi pada Jumat (25/11/2022) pukul 06.00 sampai 12.00 WIB. Hal itu berdasarkan laporan tertulis dari petugas Pemantauan Gunung Api (PGA) Semeru, Liswanto.

Menurut Liswanto, erupsi pada kali ini memiliki amplitudo sekitar 11 sampai 22 milimeter (mm). Sementara itu, lama gempa tersebut tercatat berlangsung 65 sampai 105 detik.  Tidak hanya erupsi, gunung berketinggian 3.676 mdpl ini mengalami tiga kali gempa vulkanik dalam. Amplitudonya sekitar 12 hingga 24 mm, S-P 0.76 sampai 2.88 detik. "Dan lama gempa 12.69 hingga 18.36 detik," katanya.

Baca Juga

Ada pun mengenai laporan pengamatan visual, Liswanto mengungkapkan, gunung api tertutup kabut. Sementara itu, asap kawah gunung tidak teramati. 

Tingkat aktivitas Gunung Semeru saat ini berada pada level III atau siaga. Sebab itu, masyarakat direkomendasikan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer (km) dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Hal itu karena area tersebut berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

 

Selanjutnya, masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru. Hal itu dilakukan karena area tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Liswanto juga mendorong masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Hal itu terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. "Lalu mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," kata dia menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement