Jumat 21 Oct 2022 11:20 WIB

Korban Jiwa Imbas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 134 Orang

Setelah menjalani perawatan di RSUD Syaiful Anwar selama 18 hari, Reivano meninggal.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Korban jiwa akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) bertambah menjadi 134 orang. Hal itu setelahs atu korban yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Kota Malang meninggal dunia.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Saiful Anwar, dr. I Wayan Agung, seorang pasien yang menjalani perawatan karena terluka dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, meninggal pada pukul 06.45 WIB, setelah menjalani perawatan selama sekitar 18 hari. Wayan menjelaskan,  pasien yang bernama Reivano Dwi Afriansyah (17 tahun).

Korban adalah warga Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, yang menjalani perawatan karena luka pada kepala dan tulang dada. "Kami dan manajemen sangat berduka atas kematian korban setelah dirawat kurang lebih selama 18 hari," kata Wayan di Kota Malang, Jumat (21/10/2022).

Pasien tersebut dirujuk ke RSUD Saiful Anwar Kota Malang setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasta Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang. Menurut Wayan, selama menjalani perawatan diUnit Perawatan Intensif RSUD Saiful Anwar, Reivano harus menggunakan alat bantu pernapasan. "Jadi selama 18 hari ini kita berikan alat bantu nafas ventilator, dengan kondisi (pasien) naik turun."

Wayan mengatakan, saat ini RSUD Saiful Anwar Malang masih menangani empat korban tragedi Kanjuruhan. Dua orang menjalani perawatan di ruang reguler, satu orang dirawat di fasilitas High Care Unit (HCU), dan satu orang dirawat di unit perawatan intensif. "Kemungkinan (bisa segera) pulang yang di low care (ruang perawatan reguler)," kata Wayan.

Reivano merupakan korban ke-134 yang meninggal akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3. Andi Setiawan, warga Kota Malang, tercatat sebagai korban tragedi Kanjuruhan ke-133 yang meninggal pada 18 Oktober 2022.

Kericuhan yang terjadi pada Sabtu malam WIB, membuat petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter menggunakan gas air mata. Kejadian itu menyebabkan 134 orang meninggal dunia serta ratusan orang terluka, sebagian di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement