Kamis 29 Sep 2022 01:06 WIB

I Nyoman Wara Tawarkan Trilogi Pemberantasan Korupsi

Pola pikirnya adalah membentuk budaya antikorupsi agar Indonesia bebas dari korupsi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Gedung KPK (ilustrasi)
Foto: ROL/Fakhtar Khairon Lubis
Gedung KPK (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi III DPR menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap dua calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pengganti Lili Pintauli Siregar. Salah satunya adalah I Nyoman Wara yang dalam penyampaian visi dan misinya menawarkan trilogi pemberantasan korupsi.

Ia menjelaskan, korupsi terjadi karena tiga hal, yakni karena adanya tekanan dan kesempatan atau opportunity. Terakhir adalah karena ada rasionalisasi dari pelaku korupsi.

Baca Juga

"Untuk itu, kami menawarkan trilogi pemberantasan korupsi dengan cara menggunakan pendekatan segitiga fraud itu," ujar Nyoman di Ruang Rapat Komisi III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (28/9/2022).

Segitiga pemberantasan korupsi yang pertama adalah membangun kesadaran antikorupsi di  masyarakat. Menurutnya, poin ini menjadi penting agar semua pihak memahami dampak buruk dari perilaku korupsi.

Kedua adalah menguatkan sistem pencegahan korupsi. Salah satu di antaranya adalah dengan menerapkan strategi nasional pemberantasan korupsi  yang sesungguhnya sudah dimiliki oleh pemerintah.

"Dan (ketiga), bagaimana mengefektifkan penindakan yang tetap profesional dan akuntabel. Nah inilah yang kami istilahkan dengan trilogi pemberantasan korupsi," ujar Nyoman.

Pola pikirnya adalah membentuk budaya antikorupsi agar Indonesia bebas dari korupsi. Ia menyadari pemikiran ini bukan hal baru, tapi itu disebutnya sebagai optimalisasi dari yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah maupun KPK selama ini.

"Kita sudah punya KPK dengan berbagai kewenangan, SDM, sarana, dan prasarana. Sementara dari sisi negara kita juga punya harapan dari masyarakat strategi nasional pemberantasan korupsi, dukungan dari pemerintah, DPR, dan juga lembaga lainnya," ujar Nyoman.

"Oleh karena itu, kami berusaha mengoptimalkan itu semua dalam bentuk trilogi pemberantasan korupsi, yaitu pembangunan kesadaran yang pertama, kedua penguatan sistem, dan yang ketiga penindakan," sambungnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement