Jumat 23 Sep 2022 15:52 WIB

Kasetpres: Istana Siap Terima Perwakilan Aksi Demo

Ada petugas atau staf yang menangani, bisa di jajaran Kepala Staf Kepresidenan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono
Foto: ANTARA/SIGID KURNIAWAN
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa dari berbagai ormas Islam melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Patung Kuda, Jakarta, Jumat (23/9). Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyampaikan, Istana pun siap untuk menerima dan menampung aspirasi dari perwakilan aksi massa demonstrasi hari ini.

“Tentunya nanti ada petugas atau staf yang menangani, bisa di jajaran Kepala Staf Kepresidenan, di bawah Pak Moeldoko, bisa yang lainnya. Tentunya perwakilan pemerintah pasti ada. Semoga tuntutan itu bisa dicatat dan menjadi perhatian dari kita semua. Sama kan dari kemarin tuntutan BBM,” ujar Heru di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Juga

Menurutnya, aksi demonstrasi untuk menyuarakan aspirasi kelompok masyarakat merupakan hal yang wajar. Namun aksi demonstrasi yang dilakukan harus memenuhi persyaratan dan perizinan.

“Ya itu kan salah satu upaya untuk menyuarakan demokrasi, wajar saja. Tentunya dengan persyaratan-persyaratan, ada izinnya, dan lain-lain,” kata dia.

Sementara itu, di tengah aksi unjuk rasa yang dilakukan di sekitar Istana hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan aktivitasnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Heru mengatakan, kegiatan Presiden di Istana Bogor tersebut sudah terjadwal sejak sepekan yang lalu.

“Kebetulan terjadwal sudah dari minggu lalu di Bogor. Senin sampai Kamis beliau di Jakarta, hari Jumat biasanya akhir pekan jadwal cukup padat juga di Bogor,” ujarnya.

Heru pun mengaku tak mendapatkan arahan khusus dari Presiden terkait penanganan aksi massa unjuk rasa hari ini. Seperti diketahui, aksi unjuk rasa dari berbagai ormas Islam dilakukan di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah untuk menurunkan harga BBM, menurunkan harga-harga, dan menegakkan supremasi hukum.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement