Selasa 20 Sep 2022 23:59 WIB

Ganjar Tegaskan Polisi Perlu Turun Bila Ada Laporan BLT Disunat

Gubernur Ganjar telah mendapat laporan dari Bupati Blora soal penyunatan BLT

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo kembali mengingatkan seluruh aparatur pemerintahan sampai tingkat desa untuk tidak coba- coba menyunat bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemerintah.
Foto: Hetero Space Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo kembali mengingatkan seluruh aparatur pemerintahan sampai tingkat desa untuk tidak coba- coba menyunat bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali mengingatkan seluruh aparatur pemerintahan sampai tingkat desa untuk tidak coba- coba ‘menyunat’ bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemerintah.

Apabila ada aparatur pemerintahan yang berani meIanggar peringatan ini, maka gubernur meminta kepada aparat kepolisian untuk menindak tegas siapa pun oknum aparatur pemerintahan yang berani melakukan.

“Saya minta jika ada temuan kasus pemotongan dana BLT oleh aparatur pemerintahan, saya minta pak polisi menindaktegas,” ungkapsnya, saat dikonfirmasi di kampus Undip, Tembalang, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (20/9).

Reaksi orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini disampaikan setelah mendapatkan laporan terkait dugaan penyunatan dana BLT bahan bakar minyak (BBM) di Dukuh Nglego, Desa Sumberejo, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora.

Kasus pemotongan BLT yang dilaporkan tersebut –diduga-- dilakukan oleh oknum istri perangkat desa sempat, dengan modus memotong bantuan sebesar Rp 20 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM).

Gubernur juga mengaku sudah mendapatkan penjelasan langsung dari Bupati Blora terkait hal itu. “Tadi saya kontak dengan Bupati Blora, hari ini sudah diperiksa polisi setempat. Kalau alasannya belum tahu,” tambahnya.

Rabu (21/9) besok, lanjut Ganjar, seluruh kepala desa (kades) di Blora akan dikumpulkan oleh Bupati Blora terkait peristiwa tersebut. Bahkan bupati juga minta agar gubernur juga ikut bicara langsung kepada para kades.

Karena itu, permintaan Bupati Blora tersebut akan dipenuhi oleh gubernur. Karena kejadian pemotongan BLT di Blora tersebut sempat viral setelah ada warga yang mengunggah melalui media sosial.

Video itu merekam seorang wanita --yang diduga oknum istri perangkat desa-- mengumpulkan uang dari warga dengan alasan untuk fotokopi dan beli es. Tindakan ini dilakukan setelah penerima manfaat menerima pencairan BLT BBM tersebut.

Karena itu, dengan tegas gubernur menyampaikan, peringatannya tersebut berlaku untuk seluruh apparat perangkat desa dan bukan hanya di Kabupaten Blora. Jangan ada yang berani memotong BLT untuk alasan apa pun.

Ia berharap dari kasus itu semua perangkat dapat menjaga integritasnya. “Pokoknya, jangan main- main untuk urusan rakyat seperti BLT bantuan Pemerintah ini,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement