Rabu 06 Jul 2022 14:40 WIB

Pemkot Bandung Anggarkan Rp 89 Miliar untuk Siswa RMP

Bantuan RMP ada yang berupa dana dan ada juga berupa barang.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Andi Nur Aminah
Pelajar mendengarkan arahan dari guru (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pelajar mendengarkan arahan dari guru (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung menganggarkan Rp 51 miliar lebih untuk siswa rawan melanjutkan pendidikan (RMP). Sedangkan untuk bantuan RMP bagi siswa SD-SMP berupa barang, Pemerintah Kota Bandung menganggarkan sebesar Rp 21.908.880.000, Bansos RMP siswa SD-SMP berupa uang sebesar Rp 57.528.900.000. Ditambah anggaran RMP untuk perguruan tinggi berupa uang berjumlah Rp 10.045.000.000. 

Sehingga total bantuan RMP berupa uang dari tingkat SD-SMP dan perguruan tinggi berjumlah Rp 67.573.900.000 dengan total keseluruhan RMP uang dan barang di 2022 berjumlah Rp 89.482.780.000.

Baca Juga

Bantuan uang untuk siswa RMP jenjang SD dan SMP kata dia, akan disalurkan sebesar Rp 980 ribu per orang per tahun untuk siswa sekolah dasar. Sedangkan siswa SMP akan mendapatkan jatah Rp 1,2 juta per tahun per orangnya. Dengan harapan mampu memudahkan anak-anak yang kurang mampu untuk dapat mengenyam pendidikan. 

“Selain bantuan berupa uang untuk RMP siswa yang bersekolah di SD dan SMP Swasta juga diberi bantuan berupa barang yang terdiri atas dua stel Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS) SD/SMP, sebuah tas sekolah, sepasang sepatu, sepasang kaos kaki. Bantuan ini juga berlaku bagi siswa RMP di SD dan SMP Negeri,” sambung Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan saat ditemui di Balaikota Bandung, Rabu (6/7/2022).   

Dia mengatakan, Kota Bandung memiliki cukup banyak blind spot, terutama di daerah Sukajadi, Ujungberung dan Gedebage. Maka dari itu, Disdik tengah mengupayakan pembangunan dua gedung SMP baru dari 16 SMP Filial yang ditargetkan. “Tahun ini dibangun dua bangunan filial dari 16 sekolah, jadi tinggal 14 lagi. Tapi mudah-mudahan 2023 bisa mengusulkan beberapa lokasi aset tanahnya,” ungkapnya.

“Kami juga sedang memfasilitasi SMP yang blind spot daerah-daerah yang masih pemerataan akses terutama aksesnya untuk SMP mudah-mudahan di tahun ini alokasi sudah dapat di Sukajadi, karena jauh ke sana ke sini,” sambungnya. 

Ia menambahkan, kerja sama dilakukan di Sekolah Dasar swasta dengan jumlah total 185 sekolah. Sementara untuk SMP total berjumlah 129 sekolah swasta. Di Kota Bandung sendiri, terdapat 274 SD Negeri dan 75 SMP negeri.

“Penambahan delapan hingga sembilan SMP, kemarin kita kekurangan sekolah untuk SMP. Jadi dibuatkan 16 SMP filial, artinya adalah pendidikan SMP tapi bangunannya disatukan dengan SMP yang ada, atau SD terdekat. Untuk apa? Untuk peningkatan akses pendidikan SMP karena banyak di daerah-daerah yang sekolah pertamanya kurang,” terangnya.

“Kalau memang masih ada RMP yang tidak ikut PPDB, masyarat diharapkan dapat laporkan ke Disdik, kami akan fasilitasi agar mereka bersekolah,” imbuhnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement