Senin 06 Jun 2022 16:37 WIB

Kadisdik Jabar Pantau Langsung PPDB, Sebanyak 704.592 Kuota Diperebutkan

Semua sekolah harus membantu calon peserta didik yang terkendala jaringan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Budi Raharjo
Calon peserta melintas disamping banner sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)  tahap satu secara daring di SMA 8, Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai membuka pendaftaran PPDB SMA/SMK tahap satu dari tanggal 6-10 Juni 2022 yang dilaksanakan secara digital guna memudahkan calon anak didik baru dalam memilih pendidikan.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Calon peserta melintas disamping banner sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahap satu secara daring di SMA 8, Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai membuka pendaftaran PPDB SMA/SMK tahap satu dari tanggal 6-10 Juni 2022 yang dilaksanakan secara digital guna memudahkan calon anak didik baru dalam memilih pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Peserta Didik Baru (PPDB) Tahap 1 tahun 2022 di Jawa Barat dimulai hari ini, Senin 6 Juni hingga Jumat 10 Juni mendatang. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi, memantau langsung pelaksanaan PPDB Tahap 1 inindi SMAN 20 Bandung, Jln Citarum No 23, Kota Bandung, Senin (6/6/2022).

Sebanyak 704.592 kuota PPDB tahun ini akan diperebutkan oleh siswa dan siswi lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kuota PPDB untuk sekolah SLB Negeri dan Swasta sebanyak 5.760 orang, SMA Negeri sebanyak 163.728 orang, SMA Swasta sebanyak 106.380 orang, SMK Negeri sebanyak 113.112 orang, dan SMK Swasta sebanyak 315.612 orang.

Dedi Supandi memastikan seluruh sekolah siap melayani para peserta didik untuk kebutuhan informasi PPDB atau pendaftaran PPDB jika terkendala jaringan. "Tadi kita sudah lihat (orang tua calon peserta didik) dilayani, mendapatkan informasi di sekolah tujuan. Kepanitiaan (PPDB di sekolah) sudah berjalan," ujar Dedi.

Dedi pun berinteraksi dengan seluruh panitia di meja informasi. Semua panitia yang bertugas di tiga jalur. Yakni, afirmasi, prestasi, dan perpindahan mampu memaparkan semua informasi yang ditanyakan. 

Menurutnya, semua sekolah di Jabar, harus membantu calon peserta didik yang mengalami kendala jaringan atau di daerah blank spot (tak ada koneksi internet). "Dengan melihat contoh tadi, otomatis sekolah tujuan akan memfasilitasi. Jadi, untuk yang berada di blank spot, (pendaftaran) bisa dilakukan di sekolah tujuan," katanya. 

Dedi mengatakan, lambatnya website pendaftaram pada pukul 08.00 WIB tadi pagi disebabkan banyaknya calon peserta didik yang mengakses secara bersamaan. "Jadi bukan karena server, tapi karena masuk bersamaan. Sekarang sudah normal, tak ada lagi kendala," katanya.

Selain itu, kata dia, dalam pemantauan jalannya PPDB tahun ini, pihaknya melibatkan saber pungli yang didukung oleh pengawas sekolah dan peran masyarakat . "Kita membuka link pengaduan, jadi kalau ada informasi seperti itu (pelanggaran) bisa disampaikan ke sana dan juga bisa ke saber pungli," katanya.

Sementara itu, Kepala SMAN 20 Bandung, Aam Hamzah mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari. Sehingga, saat pelaksanaan, seluruh panitia sudah siap melayani masyarakat. "Persiapan dilakukan jauh-jauh hari dan sudah oke. Semua sesuai dengan SOP dari Disdik," katanya.

Menurut Aam, memang banyak orang tua calon peserta didik yang datang ke sekolah. "Sebagian besar orang tua mencari tahu informasi dan konsultasi. Bahkan, sebelum tanggal 6 Juni sudah ada beberapa orang tua yang datang," katanya.

Pada buku tamu per pukul 12.00 WIB, tak kurang ada 90-an orang tua calon peserta didik yang datang ke SMAN 20 Bandung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement