Senin 30 May 2022 23:38 WIB

Jokowi Ingin Pastikan Pemilu Diselenggarakan Tepat Waktu

KPU menyampaikan persiapan pemilu ke Jokowi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Jokowi Ingin Pastikan Pemilu Diselenggarakan Tepat Waktu. Foto:  Penyelenggaraan pemilu di Kota Medan, Sumatra Utara. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Jokowi Ingin Pastikan Pemilu Diselenggarakan Tepat Waktu. Foto: Penyelenggaraan pemilu di Kota Medan, Sumatra Utara. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung penuh penyelenggaraan pemilu dan pilkada 2024 sesuai yang telah dijadwalkan. Dalam pertemuan dengan Ketua dan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/5/2022), Presiden pun ingin memastikan penyelenggaraan pemilu 2024 dilaksanakan sesuai jadwal dan tepat waktu, yakni pemungutan suara untuk pemilu diselenggarakan pada Rabu, 14 Februari 2024.

“Jadi Presiden ingin memastikan bahwa penyelenggaraan Pemilu 2024 dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan tepat waktu reguler lima tahunannya,” kata Ketua KPU Hasyim Asy\'ari usai bertemu Presiden bersama anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) lainnya di Istana Merdeka, Jakarta, yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Baca Juga

Hasyim menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, KPU juga melaporkan perkembangan penyelenggaraan pemilihan umum, terutama untuk persiapan penyelenggaraan Pemilu 2024. Di antaranya terkait dengan anggaran atau pendanaan pemilu, fasilitas sarana dan prasarana pemilu, dan hubungan untuk personel penyelenggaraan pemilu.

“Bapak Presiden tadi menyambut baik laporan kami KPU tentang penyelenggaraan Pemilu 2024 dan beliau memberikan dukungan sepenuhnya untuk penyelenggaraan Pemilu 2024,” ujar Hasyim.

Dalam kesempatan ini, Presiden juga memberikan arahan lainnya. Hasyim mengatakan, Presiden pun akan memerintahkan sejumlah menteri terkait dengan penyelenggaraan pemilu untuk memberikan dukungan sepenuhnya kepada KPU. Di antaranya yakni Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Kapolri, dan Jaksa Agung.

“Semuanya akan ditugaskan oleh Presiden memberikan dukungan sepenuhnya kepada KPU, terutama untuk dukungan anggaran, dan juga personel, dan juga logistik kepemiluan,” kata Hasyim.

Selain itu, Jokowi juga berpesan kepada seluruh jajaran KPU baik pusat, provinsi, maupun kabupaten kota agar menjaga dan meningkatkan kualitas pemilu. Beberapa indikatornya di antaranya yakni meningkatnya partisipasi pemilih yang terlibat dalam pemilu, meningkatnya kualitas pendidikan pemilih, dan meningkatnya kualitas tata kelola kepemiluan di lingkungan KPU.

Hasyim menyampaikan, Presiden juga mengingatkan KPU agar berhati-hati dalam menjalankan tugas karena penyelenggaraan pemilu bersifat politis. Jokowi mengingatkan agar aspek teknis tak menjadi isu-isu politik yang tidak terkendali. Misalnya terkait pendaftaran pemilih, tata kerja penyelenggaraan pemilu, proses pemungutan suara sampai rekapitulasi, dan penetapan hasil pemilu secara nasional.

“Karena pemilu ini kan arena yang dianggap sah dan dianggap legal untuk meraih kekuasaan ataupun mempertahankan kekuasaan. Oleh karena itu aspek teknis jangan sampai menjadi isu-isu politik yang tidak terkendali,” jelas dia.

Terkait kampanye, Presiden dan KPU sama-sama berpandangan agar penyelenggaraan kampanye selama pemilu dipersingkat sehingga lebih efisien dan tak menimbulkan permasalahan di masyarakat yang berkepanjangan. Menurut Hasyim, kampanye akan diselenggarakan selama 90 hari.

“Titik temunya adalah kampanye pada durasi 90 hari. Ini juga nanti akan berimplikasi kepada proses-proses pengadaan dan distribusi logistik, terutama surat suara dan formulir,” ungkap Hasyim.

Jokowi pun akan mengerahkan seluruh aparat negara guna mendukung kelancaran proses produksi dan distribusi logistik sampai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), terutama logistik utama berupa surat suara, formulir pemungutan suara, serta rekapitulasi hasil penghitungan suara. Jokowi juga berharap agar logistik yang digunakan dalam pemilu adalah produk dalam negeri.

“Beliau berharap agar logistik kepemiluan ini sebisa mungkin diutamakan produk dalam negeri supaya pemilu ini yang sering kita sebut ‘dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat’ juga terasa betul untuk menggairahkan situasi ekonomi di Indonesia,” ujarnya.

Dalam pertemuan ini, turut dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement