Senin 30 May 2022 08:01 WIB

Mahyeldi Ajak Perantau Minang di Jabar Doakan Putra Ridwan Kamil

Emmeril Kahn Mumtadz yang hanyut di Sungai Aare, Bern, Swiss, belum ditemukan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Buya Mahyeldi.
Foto: istimewa
Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Buya Mahyeldi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi mengajak masyarakat Minangkabau yang merantau di Provinsi Jawa Barat (Jabar)untuk bersama-sama mendoakan keselamatan anak sulung Gubernur Jabar M Ridwan Kamil, yaitu Emmeril Kahn Mumtadz yang hanyut saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis (26/5/2022).

"Mari kita doakan yang terbaik bagi keselamatan anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Mudah-mudahan Allah memberikan yang terbaik," katanya saat bertemu dengan perantau Minangkabau di Kota Bandung, Provinsi Jabar, Ahad (29/5/2022).

Apalagi, sambung dia, Emmeril pergi ke Swiss dengan niat mulia untuk menuntut ilmu. Karena itu, Mahyeldi berharap yang terbaik untuk keselamatan korban yang masih belum ditemukan tersebut.

Baca juga : Sekjen PAN Sowan ke Persis Bahas Kasus Hukum Dirinya dengan Ade Armando

Politikus PKS itu menuturkan, perantau Minang memegang falsafah di mana bumi dipijak, di situ langit di junjung. Meskipun memiliki akar budaya dan latar belakang dari Minangkabau, namun setelah merantau dan mencari hidup di luar Sumbar, juga harus meninggikan seranting bagi pemimpin di daerah domisili.

Salah satunya dengan mendoakan yang terbaik bagi pemimpin daerah tempat mencari penghidupan. Mahyeldi juga berharap agar Ridwan Kamil dan keluarga diberikan kekuatan untuk menerima musibah yang menimpa.

Emmeril hanyut saat berenang bersama keluarga dan teman di Sungai Aare pada Kamis lalu. Pencarian masih dilakukan dengan menyisir sungai, namun hingga saat ini belum ditemukan.

Sementara itu halal bihalal antara Pemprov Sumbar dengan perantau di Provinsi Jabar dihadiri  1.000-an orang dari berbagai daerah. Inisiator pertemuan yang juga merupakan pemilik Hotel Asrilia Bandung Asril Das mengatakan, ada sekitar 2.500 orang yang direncanakan hadir dalam halal bihalal tersebut.

Baca juga : Jokowi Beri Dukungan Langsung ke Ridwan Kamil

Dalam pertemuan itu digagas upaya menyatukan perantau Minang dalam satu organisasi saja, tidak terpecah-pecah. "Banyak tokoh-tokoh Minang yang senior merasa sedih melihat perantau ini terpecah-pecah karena itu kita coba usahakan untuk menyatukan semua dalam satu organisasi besar yang sementara ini kita sebut Masyarakat Minang Bersatu," katanya.

Asril berharap, upaya itu mendapatkan dukungan dari Gubernur Mahyeldi. Pasalnya, persatuan perantau akan bisa memaksimalkan segala potensi sehingga bisa pula bersama-sama mendorong kemajuan Provinsi Sumbar.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement